NUSANTARANEWS.CO, Ambon – Presiden Joko Widodo atau Jokowi pernah menyatakan bahwa dirinya selalu meluangkan waktu untuk mengikuti perkembangan dan kabar yang beredar di media sosial dalam perjalanan pulang menuju Istana Bogor.
Oleh karenanya, sebuah pertanyaan yang ditujukan kepada Presiden dan juga Kapolri yang muncul di linimasa Twitter, tak luput dari perhatiannya.
Di hadapan para jurnalis di pusat perbelanjaan MCM di Kota Ambon, Rabu malam, 8 Februari 2017, Presiden sempat berkelakar soal pertanyaan yang ditujukan kepada dirinya lewat linimasa Twitter tersebut. Sebab, sekarang ini sudah sangat banyak pertanyaan dari para netizen lainnya yang juga ditujukan kepada dirinya. Bahkan, tagar #SayaBertanya sempat menjadi trending topic Twitter.
“Sekarang semua jadi bertanya kepada Presiden dan Kapolri, iya kan? Banyak pertanyaan tentang segala soal. Lalu saya sendiri bertanyanya kepada siapa? Itu tadi guyonan ya,” ujar Jokowi melalui keterangan tertulis Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden yang disampaikan Bey Machmudin.
Lebih lanjut, mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengomentari bahwa segala hal yang berkaitan dengan urusan kenegaraan alangkah baiknya dimusyawarahkan dan dibicarakan dalam forum tertutup.
“Saya kira akan lebih baik apabila semua hal yang berkaitan dengan negara itu dirembuk atau dibicarakan dalam forum tertutup untuk kemudian dicarikan solusi dan disampaikan kepada masyarakat, saya kira yang bagus seperti itu,” kata dia.
Hal serupa itu sebelumnya telah dilakukan Jokowi ketika menerima permohonan audiensi dari Presiden Republik Indonesia ke-3 Bj Habibie dan juga Wakil Presiden Republik Indonesia ke-6 Try Sutrisno.
Permohonan audiensi dari kedua tokoh bangsa tersebut sebelumnya dilayangkan secara resmi melalui Kementerian Sekretariat Negara. Dalam pertemuannya pada 19 Januari 2017 lalu, kedua tokoh bangsa memberikan sumbangsih pemikiran terkait persoalan bangsa kepada Presiden Jokowi
Dalam kesempatan itu, pria yang juga mantan Walikota Solo itu tak lupa mengingatkan masyarakat untuk menjaga ketenangan dan ketertiban baik itu menjelang maupun pada masa tenang Pilkada. Tentunya ia tidak menginginkan adanya keributan ataupun permasalahan yang dapat memicu perpecahan di kalangan masyarakat.
“Ya yang namanya hari tenang semua harus tenang. Jangan sampai ada percikan ribut-ribut sekecil apapun,” tutur Jokowi.
Reporter: Richard Andika