Puisi Nadhom Nur Ahmad Fauzi FM
Simfoni
I’ll sing to the sky
̶FaLiLV
dengan apa aku bernyanyi # makna kata terlanjur sunyi
usai disulap luka negeri # dengan rintih dan caci-maki
aku masih di belakang pintu # menguping guruh zaman menderu
: adakah badai debu jerebu # layukan bunga yang kutanam itu
kuhembuskan keluh dan jenuh # sudah lelah diri mengaduh
kuhempas pintu dan palang rapuh # keluar dengan sajak yang riuh
kulapangkan nafas yang sempit # menapak jalan ke puncak bukit
meski tersandung kucoba bangkit # ku ‘kan bernyanyi sampai ke langit
Banjarmasin, 15 Juli 2016
1945
: Pahlawan
kepada kami kauwariskan sejarah # yang tumbuh mekar disiram darah
yang merimbun rimba di atas tanah # mengekalkan luka sebagai rumah
dengan tulangmu yang patah terbakar # kami merangkai beribu pilar
menegakkan surya yang kian pudar # agar kembali kibarkan pijar
pada kami kauwasiatkan kemerdekaan # yang berguruh riuh di mendung awan
yang menggelombang di luas lautan # mengekalkan gairah sebagai sampan
dengan berbekal bambu runcingmu # kami berlayar di langit biru
menikam jantung petir-limbubu # agar pelangi tak merona kelabu
Banjarmasin, 30 Desember 2016
Nur Ahmad Fauzi FM (nama pena dari Ahmad Fauzi), lahir di Banjarmasin, 28 Juni 1999. Mahasiswa semester 1 PGSD di Universitas Lambung Mangkurat, Kalimantan Selatan. Facebook: Nur Ahmadfauzifm. Instagram: ahmadfauzi_mwam_falilv.
__________________________________
Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi*) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: redaksi@nusantaranews.co atau selendang14@gmail.com