NUSANTARANEWS.CO – Gerindra memastikan dirinya memang mendapatkan tawaran menteri sebagai kompensasi bergabung mendukung pemerintah. Namun Gerindra menegaskan menolak dan tetap konsisten berada. Diluar pemerintahan.
Ternyata Gerindra memiliki pertimbangan utama dibalik keengganannya bergabung dengan pemerintah. Partai berlambang Garuda tersebut memandang ke depan, mereka tengah fokus pada penguatan konsolidasi pencapresan ketua umum partainya Prabowo Subianto di Pilpres 2019.
“Tidak tertarik masuk pemerintahan Joko Widodo. Salah satunya kami akan menyiapkan Prabowo Subianto sebagai capres tahun 2019,” tegas wakil Ketua Umum DPP Gerindra Arief Puyouno saat dihubungi di Jakarta, Jumat (13/1/2016).
Arief menyampaikan Gerindra ingin menunjukkan konsistensinya dalam berpolitik. Ia khawatir menerima tawaran menteri justru mempersempit akselerasi politik partainya.
“Agar nanti jangan kami dianggap menelikung seperti yang dituduhkan Megawati pada SBY pda tahun 2004 lalu,” lanjutnya.
Arief memprediksi pemerintahan Jokowi gagal merealisasikan janji politiknya kepada rakyat. Kenyataan dilapangan, kata dia, terdapat banyak keluhan dari kesulitan yang dihadapi masyarakat saat ini.
“Nah, kalo Gerindra masuk kabinet. Sama saja Gerindra masuk jurang. Dan kredibilitas Prabowo sebagai capres bisa nyungsep,” ucapnya. (Hatim)