NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Guna mengantisipasi adanya kecolongan dan adanya kecurangan di Pemilu 2024 mendatang, Tim Kampanye Daerah (TKD) Jawa Timur Prabowo-Gibran menyiapkan dua saksi di semua TPS (Tempat Pemungutan Suara) di Jawa Timur.
“Kami siapkan seluruh TPS saksi minimal dua orang untuk mengawal suara Prabowo Gibran,”ungkap koordinator TKD bidang saksi Satib saat dikonfirmasi, Rabu (13/12/2023).
Politisi partai Gerindra ini mengatakan sampai saat ini, untuk rekrutan saksi terus berjalan dalam mengawal suara Prabowo-Gibran. “Masing-masing koordinator saksi di tingkat daerah sekarang bekerja keras untuk urusan saksi. Pelatihan juga dilakukan untuk mengawal suara Prabowo-Gibran di tingkap TPS,” jelas anggota DPRD Jawa Timur ini.
Pria asal Jember ini mengatakan jumlah TPS se Jawa Timur yang disiapkan KPU adalah 120.666 TPS dengan jumlah pemilih sebanyak 31.402.838 pemilih.
“Kami berharap saksi-saksi yang dikerahkan ini bekerja maksimal, sebelum pencoblosan hingga pelaksanaan maupun pasca pencoblosan untuk mengamankan suara Prabowo-Gibran,” jelasnya.
Selain untuk mengamankan suara Prabowo-Gibran, lanjut pria asal Jember ini, para saksi tersebut juga disiapkan untuk mengamankan suara Partai Gerindra di Pemilu mendatang.
Tak hanya itu, lanjut dia, tim Prabowo-Gibran juga menyiapkan cara mencegah adanya serangan peretas (hacker). “Penghitungan manual yang dilakukan oleh KPU dengan metode berjenjang dari tingkat Tempat Pemungutan Suara (TPS), Panitia Pemilih Kecamatan (PPK), kabupaten/kota, hingga rekapitulasi nasional dianggap efektif untuk menghindari tingkat peretasan dan pencurian data dalam proses penghitungan,” jelasnya.
Sekedar diketahui, beberapa waktu lalu Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyatakan terus berkoordinasi dengan Satuan Tugas (Satgas) Siber Pemilu guna memastikan keamanan data pemilih pada Pemilu 2024.
“Saat ini kami meminta bantuan dari Satgas Siber. Sekarang yang bekerja BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara),” ujar Ketua Divisi Data dan Teknologi Informasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Betty Epsilon Idroos di Gedung KPU, Jakarta.
Betty mengatakan KPU telah menerima informasi terkait dugaan pembobolan data pemilih yang dilakukan seorang peretas yang menggunakan nama “Jimbo”. (setya)
