Selasar BEI Ambruk, KSPI Soroti Rendahnya Persoalan Keselamatan Kerja

Peristiwa ambruknya selasar di sebuah lantai mezanin di gedung II Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta. Foto: Sulaiman/NusantaraNews

Peristiwa ambruknya selasar di sebuah lantai mezanin di gedung II Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta. Foto: Sulaiman/NusantaraNews

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal mengatakan ambruknya sebuah lantai mezanin di gedung II Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta menujukan rendahnya kepedulian pengusaha pemilik gedung terhadap persoalan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). Mengingat BEI merupakan simbol tempat berputarnya investasi di Indonesia.

Said Iqbal menduga dalam gedung tersebut tidak ada Panitia Pelaksana Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) yang secara rutin memeriksa kondisi gedung BEI terhadap keselamatan para pengunjung dan pekerjanya.

“Ini menunjukkan pemerintah pusat dan daerah kurang peduli dengan isu K3,” tuturnya berdasarkan siaran pers di Jakarta, Selasa (16/1/2018).

Menurutnya, bisa jadi gedung lainnya di sepanjang jalan Thamrin-Sudirman tidak diawasi terkait K3-nya. Terlebih banyaknya kecelakaan kerja secara terus menerus.

Seperti kecelakaan kerja di kasus meledaknya pabrik kembang api di Tangerang beberapa waktu lalu. Kemudian meledaknya pipa pabrik mandom di Bekasi. Serta runtuhnya tambang di Freeport Papua.

“Banyak kasus lainnya yang totalnya telah menghilangkan nyawa ratusan orang dan ribuan orang luka-luka,” katanya.

Ia pun mengaku heran lantaran tidak ada tindakan apapun dari pemerintah terhadap pengusaha dan pemilik gedung untuk memberikan efek jera, agar hal seperti ini tidak terulang.

Padahal, sambung dia, ini akan berakibat di mana sampai kapan pun isu K3 ini tidak akan menjadi perhatian sungguh-sungguh dari pemerintah dan para pengusaha.

“Barulah kalau sudah terjadi kecelakaan dan diberitakan media yang mengakibatkan hilangnya nyawa dan korban luka, pemerintah dan pengusahanya kalang kabut dan berusaha menangkis berita-berita miring tersebut,” tandasnya.

Untuk diketahui, peristiwa yang terjadi pada Senin (15/1) kemarin itu mengakibatkan 77 orang terluka.

Sebagian besar korban adalah mahasiswa Universitas Bina Marga yang tengah melakukan kunjungan ke BEI.

Dari 77 korban, 61 di antaranya masih menjalani perawatan di 5 rumah sakit. Para korban rata-rata mengalami patah tulang.

Polisi masih menyelidiki penyebab ambruknya sebuah lantai mezanin di gedung II Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta. Sejauh ini sudah ada sepuluh orang saksi diperiksa terkait kejadian tersebut.

Reporter: Restu Fadilah
Editor: Eriec Dieda

Exit mobile version