Satgas Gabungan TNI-Polri Berhasil Kuasai Distrik Yigi dan Mbua Papua

Prajurit TNI berjaga-jaga di dekat sebuah bangunan yang dibakar oleh kelompok Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB). (Foto: Puspen Kodam XVII/Cendrawasih)

Prajurit TNI berjaga-jaga di dekat sebuah bangunan yang dibakar oleh kelompok Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB). (Foto: Puspen Kodam XVII/Cendrawasih)

gabungan tni-polri, pembantaian, nduga, pembantaian papua, pembantaian pekerja, kodam cenderawasih, nusantaranews
Tim gabungan TNI-Polri evakuasi korban penembakan di Nduga, Papua. (Foto: John Roy Purba/Istimewa)

NUSANTARANEWS.CO, Jayapura – Pasca aksi burtal yang dilakukan kelompok sparatis Organisasi Papua Merdeka (OPM) beberapa waktu lalu, Kapendam XVII/Cend Inf Muhammad Aidi melaporkan bahwa saat ini satgas TNI-Polri telah menguasai sepenuhnya distrik Yigi dan Mbua, Kabupaten Nduga, Papua.

“Saat ini pasukan gabungan TNI-Polri telah menguasai dan menduduki distrik Yigi dan Mbua,” kata Kolonel Inf Muhammad Aidi kepada redaksi NUSANTARANEWS.CO, Minggu (9/12/2018).

Ia mengatakan, situasi di distrik Mbua pasca penyerangan KKSB (Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata) terhadap pos TNI di Mbua pada tanggal 3 Desember lalu, masyarakat secara umum mengungsi ke hutan.

“Namun sejak kemarin hingga sekarang warga Mbua sudah mulai berangsur angsur kembali ke kampung dan melakukan kegiatan sosial serta roda ekonomi mulai berjalan kembali,” jelasnya.

Sedangkan di Yigi lanjut dia, situasi kampung masih sepi hanya beberapa warga yang bertahan di kampung sementara sebagian masyarakat masih berlindung di hutan.

Sebagai informasi, berdasarkan laporan yang diterima dari TKP pasca insiden pembantaian sejumlah karyawan PT. Istaka Karya yang sedang mengerjakan proyek pembangunan jembatan di Distrik Yigi oleh Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) tanggal 2 Desember lalu, hari ini Minggu, 9 Desember 2018 sekitar pukul 13.00 WIT Tim gabungan TNI -Polri kembali menemukan 1 orang jenazah.

Korban ditemukan di dalam hutan sekitar 500m – 1 km dari posisi pembantaian di lereng bukit puncak Kabo. Ciri-ciri umum jenazah jenis kelamin laki-laki berambut panjang menggunakan celana panjang warna putih. Kondisi jenazah sudah mulai rusak atau membusuk.

Pewarta: Romandhon
Editor: M. Yahya Suprabana

Exit mobile version