Kesehatan
Satgas Covid-19 Nunukan Ungkap Alasan Kebijakan Lockdown Tak Diterapkan Pemerintah
Published
1 year agoon
Petugas medis Virus Corona. (Foto: IST)
NUSANTARANEWS.CO, Nunukan -Ketua Tim Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Gugus Tugas Nunukan, Serfianus mengungkapkan alasan mengapa kebijakan karantina wilayah atau lockdown tidak diambil pemerintah di tengah situasi gawat menyusul penularan virus corona.
“Dalam hal ini saya kira keputusan Presiden Jokowi sangat tepat, yakni tak menerapkan social distance. Kita jangan bicara tentang lockdown-lah! Diterapkan status social distance saja, masyarakat di wilayah Nunukan pasti sudah sangat kesusahan,” ujar Selfianus di Nunukan, Kaltara, Kamis (26/3/2020).
Menurutnya, status lockdown akan ada kebijakan pemerintah untuk mengkarantina wilayah sehingga otomatis masyarakat di wilayah tersebut wajib berdiam diri di rumah.
“Dalam status tersebut, maka akan ada sikap dari Pemerintah untuk mengkarantina sebuah wilayah. Sehingga secara otomatis, masyarakat di wilayah itu wajib berdiam diri di rumah. Dan apabila dilanggar, maka pihak yang melanggar tersebut akan dihadapkan pada sangsi berupa denda hingga pidana,” jelasnya.
Dalam UU Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan Pasal 55 disebutkan bahwa selama dalam karantina wilayah, kebutuhan hidup dasar orang dan makanan hewan ternak yang berada di wilayah karantina menjadi tanggung jawab Pemerintah Pusat.
Kedua, tanggung jawab Pemerintah Pusat dalam penyelenggaraan karantina wilayah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan melibatkan Pemerintah Daerah dan pihak yang terkait.
Selfianus mengatakan saat ini di Nunukan diterapkan status physocial distance, bukan social distance apalagi lockdown.
“Sangat berbeda pelaksanaanya antara physocial distance, social distance apalagi lockdown. Yang diterapkan saat ini adalah physocial distance yang mana kita masih bisa berinteraksi kendati meski menjaga jarak fisik,” ungkap Serfianus.
Kata dia, jangankan social distance dan lockdown, diterapkan status physocial distance saja masyarakat sudah kelabakan. Serfianus mencontohkan, dalam status physocial distance saja untuk saat ini perekonomian mikro sudah terpuruk. Apabila lockdown dia memastikan masyarakat Nunukan tak akan sanggup.
“Jujur saya sedih karena saat ini hampir semua pedagang kuliner atau pelaku usaha mikro lainnya mengalami penurunan omzet yang bahkan menyentuh angka 60 persen. Tapi sekali lagi, pada saat-saat seperti ini, kita dihadapkan pada keputusan yang dilematis,” ungkapnya. (san/eda)
You may like
Jatim Musim Panen, Pemerintah Diminta Tunda Dulu Impor Beras
Pemerintah Kembali Salurkan Banpres Untuk 14 Juta Pelaku UMKM
Dewan Pers: Pemerintah Harus Selamatkan Industri Media
KADIN Nunukan Suport Tim Satuan Tugas Covid-19
Pemerhati Perbatasan: Pemerintah Harus Imbangi Rencana Malaysia Bangun Bandar Simpadan di Sebatik
Pembukaan IRAW Borneo Bersatu 2020 di Nunukan Berlangsung Megah dan Meriah
Terbaru
Tolak Kedatangan Pemimpin Junta Militer, BEM Nusantara Minta Pemerintah Tegas Soal Myanmar
NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Tolak kedatangan pemimpin Junta Militer, BEM Nusantara minta pemerintah tegas soal Myanmar. Koordinator pusat BEM Nusantara Eko...
Kisah Langka Pertemuan Kartini dengan Ajaran Islam yang Otentik
NUSANTARANEWS.CO, Jakarta — Kisah langka pertemuan Kartini dengan ajaran Islam yang otentik. Hari Kartini diperingati setiap tahun sebagai hari kelahiran...
Perang Yaman: Angkatan Bersenjata Yaman Hampir Membebaskan Ma’rib
NUSANTARANEWS.CO, Sanaa – Perang Yaman: Angkatan Bersenjata Yaman hampir membebaskan Ma’rib. Jaringan televisi Lebanon al-Mayadeen pada hari Senin melaporkan bahwa...
Plecing Kangkung Kuliner Khas Lombok
NUSANTARANEWS.CO – Plecing kangkung kuliner khas Lombok. Saat berkunjung ke Lombok jangan sampai melewatkan diri untuk tidak mencicipi Plecing Kangkung....
Ilmu Pengetahuan Terbaru Terkait Seputar Puasa
NUSANTARANEWS.CO – Ilmu pengetahuan terbaru terkait seputar puasa ternyata telah menarik banyak perhatian. Studi menunjukkan bahwa time-restricted eating (TRE) dapat...