Berita UtamaEkonomiMancanegaraTerbaru

Sanksi Ekonomi Terhadap Rusia Dorong Melonjaknya Harga Minyak Mentah Dunia

Sanksi ekonomi terhadap Rusia dorong melonjaknya harga minyak mentah dunia
Sanksi ekonomi terhadap Rusia dorong melonjaknya harga minyak mentah dunia/Foto: NHK News

NUSANTARANEWS.CO, New York – Sejak hari Minggu kemarin, ketika Amerika Serikat (AS) dan sekutu Baratnya mengenakan lebih banyak sanksi terhadap Rusia, bahkan memblokir beberapa bank Rusia dari sistem pembayaran global – telah mendorong melonjaknya harga minyak dunia.

Tidak mengherankan bila cukup mengganggu pasokan minyak global karena ekspor minyak mentah Rusia menyumbang sekitar 10% dari pasokan minyak dunia.

Harga minyak mentah di New York sempat naik di atas 99 dolar per barel pada Minggu (27/2), menyusul keputusan negara-negara Barat untuk memblokir bank Rusia dari jaringan pembayaran global SWIFT.

Para pelaku pasar mengkhawatirkan ekspor minyak mentah Rusia akan terganggu akibat sanksi ekonomi lebih lanjut.

Minyak mentah WTI berjangka yang menjadi indikator internasional untuk minyak mentah, sempat menyentuh ke level 99 dolar, naik signifikan dari tingkat 91 dolar pada akhir perdagangan pekan lalu.

Baca Juga:  Ramadhan Berbagi, Pemdes Rombasan Santuni Anak Yatim dalam Peringatan Nuzulul Qur'an

Minyak mentah berjangka Brent secara sementara melampaui 105 dolar per barel di London pada Minggu (27/2). Brent sebelumnya dijual pada level 97 dolar pada Jumat (25/2).

Analis pasar mengatakan sejumlah investor khawatir bahwa mengeluarkan bank Rusia dari jaringan SWIFT mungkin menghambat pembayaran pengiriman minyak mentah dari negara tersebut.

“Pasar minyak global yang ketat bisa menjadi lebih ketat setelah invasi Rusia minggu lalu ke Ukraina,” kata Jim Ritterbusch, presiden Ritterbusch and Associates di Galena, Illinois. Seperti dilansir Reuters.

Rusia menghadapi gangguan parah pada ekspor semua komoditas mulai dari minyak hingga biji-bijian setelah negara-negara Barat memberlakukan sanksi keras terhadap Moskow dan memutus beberapa bank Rusia dari sistem pembayaran internasional SWIFT.

“Rusia dapat membalas tindakan keras ini dengan mengurangi atau bahkan sepenuhnya menangguhkan pengiriman energi ke Eropa,” kata analis Commerzbank, Carsten Fritsch, kutip Reuters.

Harga minyak berada di bawah tekanan setelah Wall Street Journal melaporkan bahwa AS dan negara-negara konsumen minyak utama lainnya sedang mempertimbangkan untuk melepaskan 70 juta barel minyak dari cadangan darurat mereka.

Baca Juga:  Dinsos P3A Sumenep Gerak Cepat Datangi Ibu Hotipah dan Berikan Bantuan

Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutu yang dipimpin oleh Rusia, sebuah kelompok yang dikenal sebagai OPEC+, akan bertemu pada hari Rabu. Kelompok ini diperkirakan akan tetap pada rencana untuk menambah pasokan 400.000 barel per hari (bph) pada bulan April. (Banyu)

Related Posts

No Content Available
  • slot raffi ahmad
  • slot gacor 4d
  • sbobet88
  • robopragma
  • slot gacor malam ini
  • slot thailand