Puisi Nurrahman Alif
Rindu Tumbuh di Kepalaku
Ingatanku membangun kampung kenangan
dengan padi-padi permai berbuah rindu kalbuku
kaliini nelangsa sepiku di pedalaman kota sunyi
dengan nasib begitu akrab mengasingkan jiwaku
dari tanah sejarah dimana dahulu dalam cermin kenangan
dirikumengejar capung-capung ke batas senja
ataudi siang bolong diriku menerbangkan layang-layang
sampai menutupi wajah matahari tak ubahnya
cita-citaku mengawang entah ke langit mana saat kini.
Cabeyan, 2017
Mencintaimu Adalah
Mencintai Diri Sendiri
aku akan terus mencintaimu
walau bahasa cintaku selalu
semu di terjemah sepasang
mata elangmu
aku mencintaimu terus-menerus
sampai timur dan barat berpelukan
selatan dan utara bersalaman mencipta
salam akbar kehancuran dari segala
sapaan kecil kerusakan di bumi cinta
namun cintaku tetap utuh dan hidup
di kiamat nanti walau kematian rindu
telah melegenda dalam sajakku tampa
hatimu membaca membiarkan pembaca
yang baik sajak-sajakku hanyalah
kenangandan bunga-bunga kematian
tapi tetap cintaku membuka tirai-tirai
kelembutan di matamu meski kesabaran
sering tumpas ketika bibirmu menyalakan
pelita malu di sendu wajahku berkali-kali
barangkali matamu masih berkabut
bimbang, tak melihat menangiscintaku
mengemis sampai terpingsan-pingsan
di mata kakimu siang-malam
Yogyakarta, 2017
Norrahman Alif. Lahir di Sumenep Madura Jawa Timur, 01 Mei 1995. Menulis esai, puisi dan bergit di Lesehan Sastra Kutub Yogyakarta.
__________________________________
Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi*) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: redaksi@nusantaranews.co atau selendang14@gmail.com