Refleksi Akhir Tahun, CBA : DPR Boros, Duit negara 3,6 Miliyar Amblas

Kordinator Investigasi CBA (Center for Budget Analysis), Jajang Nurjaman/Foto: Dok. Pribadi

Kordinator Investigasi CBA (Center for Budget Analysis), Jajang Nurjaman/Foto: Dok. Pribadi

NUSANTARANEWS.CO – Dalam catatan Koordinator Investigasi CBA (Center For Budget Analysis), Jajang Nurjaman, diketahui untuk biaya pemeliharaan Rumah Jabatan Anggota (RJA) DPR RI, tiap tahun selalu mengalami kenaikan yang signifikan dan fantastis dari tahun 2015 ke tahun 2016. Atau Dalam anggaran yang dikeluarkan negara tahun 2016 tercatat hampir dua kali lipat besarannya dari anggaran tahun sebelumnya.

“Jika di tahun 2015 negara mengeluarkan anggaran sebesar Rp 26.166.128.500 tahun selanjutnya biaya yang dibebankan kepada negara untuk pemeliharaan rumah dinas pejabat senayan tersebut bertambah Rp 16.220.349.447 menjadi Rp 42.386.477.947 Membengkaknya anggaran tersebut tidak terlepas dari bertambahnya jumlah proyek pemeliharaan pada tahun 2016,” papar Jajang kepada wartawan, Kamis (22/12/2016).

Menurut Jajang, tercatat di tahun 2015 hanya terdapat 8 proyek sedangkan untuk tahun 2016 bertambah dan menjadi 11 proyek. Selain bertambahnya jumlah proyek ditemukan beberapa kejanggalan dalam proses lelang baik di tahun 2015 maupun 2016 yang berdampak terhadap dugaan menggelembungnya anggaran pemeliharaan (RJA) DPR RI.

“Misalnya di tahun 2015 anggaran sebesar Rp 26.166.128.500 dihabiskan untuk membiayai 8 proyek pemeliharaan. Dari 8 proyek atau ditemukan 4 proyek yang bermasalah yang berpotensi merugikan negara sebesar Rp 578.759.420. Contohnya untuk proyek Pengadaan Spring Bed Rumah Jabatan Angota DPR RI Kalibata saja menghabiskan uang negara 7.340.377.000  proyek ini Dikerjakan Heros Jaya Internasional padahal terdapat tawaran yang lebih terjangkau dari PT. Elite Permai Metal Works Senilai 7.162.061.000 namun ditolak,” ungkapnya.

Sedangkan anggaran tahun 2016, kata Jajang, uang sebesar Rp 42.386.477.947 dihabiskan untuk 11 proyek pemeliharaan. Di tengah-tengah usaha pemerintah Jokowi dalam menghemat anggaran sepertinya tidak berlaku untuk anggota DPR.

“Untuk sekedar Pengadaan Kelengkapan Sarana Ruang Makan Rumah Jabatan Anggota DPR RI Kalibata, harus menghabiskan uang negara sebesar Rp 7.703.764.547 proyek ini dijalankan PT. Elite Permai Metal Works padahal ada tawaran yang lebih murah dari PT. Agatama Senilai 6.406.848.140 namun ditolak dengan alasan yang tidak jelas,” kata Jajang lagi.

Tidak hanya itu, Jajang juga menyatakan, selain pemborosan dalam proyek pemeliharaan rumah dinas anggota DPR, juga ditemukan 6 proyek bermasalah yang berpotensi merugikan negara. Tidak tanggung-tanggung jumlah kerugian yang harus ditanggung negara mencapai Rp 3.110.479.307.

“Jadi, total kerugian negara untuk pemeliharaan RJA untuk dua tahun, antara tahun 2015 dan 2016 senilai Rp 3.689.238.727. Selanjutnya, selain ada potensi kerugian Negara, CBA mencatat bahwa Rumah dinas jabatan DPR ini, tidak semua anggota menempati rumah jabatan ini. Jadi, mubajir, anggaran digelontorkan tiap tahun meningkat untuk memelihara rumah dinas ini, tetapi, “orang lain” yang menempati. jadi, rumah dinas ini, hanya sebuah “proyek proyekan” di kelembaga yang bernama wakil rakyat,” jelasnya mengakhiri. (red-02)

Exit mobile version