Berita UtamaLintas NusaRubrikaTerbaru

Puncak Peringatan Hari Jadi Kabupaten Pidie Jaya Ke-16, Diadakan di Pantai Islami Trienggadeng

Puncak Peringatan Hari Jadi Kabupaten ke-16,  Diadakan di Pantai Islami Trienggadeng

NUSANTARANEWS.CO, Pidie Jaya – Puncak hari jadi ke-16 Kabupaten Pidie Jaya  di pusatkan di Pantai Islami Pantai Khutang, Kecamatan Trienggadeng, Kegiatan itu sendiri akan berlangsung selama 1 (satu)  pekan penuh, dibuka  hari  Jumat, tanggal 16 Juni 2023,  Pukul 20.00 WIB. Dengan tema “Pidie Jaya Nanggroe Japakeh, Nanggroe Teuleubeh Keuneubah Ulama” Selasa, 20/6.

Hari Jadi Kabupaten Pidie Jaya atau Pekan Kebudayaan Pidie Jaya dibuka oleh Bupati H. Aiyub Bin Abbas, didampingi Wakil Bupati H. Said Mulyadi bersama sejumlah Forkompinda  Pidie Jaya dan  Asisten II Sekdaprov Aceh, Ir Mawardi. Setelah pembacaan Do’a oleh Wakil Ketua MPU Pidie Jaya, Waled Muhammad Azzawahiri. Dengan menabuh Rapai,  tanda dimulainya Hari Peringatan Kabupaten Pidie Jaya ke-16, berlokasi  di pantai Wisata Islami Trienggadeng, pada Jum’at malam 16 Juni 2023.

Dalam acara Pekan Kebudayaan Pidie Jaya tersebut berdiri  stand-stand milik  para perwakilan gampong masing-masing yang berjumlah ratusan dan juga stand milik Satuan Kerja Perangkat Kabupaten (SKPK) / Dinas dari Kabupaten Pidie Jaya, stand-stand tersebut berisikan beberapa kegiatan/program  dan   kuliner khas lokal

Acara Pekan Kebudayaan Pidie Jaya,  menampilkan pentas seni kebudayaan tradisional Aceh yang diadakan pada malam hari, yaitu;  Rapai Geleng dari Gampong Meunasah Balek Meureudu,  Tari Teumampoe, Tari Peu Mulia Jamee Semapa, Hikayat Malem Dagang, Tarian Melayu, Tari Kreasi Modern,  yang dilakukan  oleh sanggar, sekolah dan dari perwakilan Gampong

Baca Juga:  Ketua IPNU Pragaan Mengkaji Fungsi Chat GPT: Jangan Sampai Masyarakat Pecah Karena Informasi Negatif

Pekan Kebudayaan Pidie Jaya  2023,  dihadiri oleh beberapa tokoh masyarakat dan   tokoh pemekaran Kabupaten Pidie Jaya,  anggota DPR Aceh, DPRK Pidie Jaya, mantan Bupati, Pj Bupati, Ketua Parpol, Kepala SKPK,  Camat, Keuchik, para Rektor Perguruan Tinggi, Ketua OKP/Ormas, BUMN, BUMD, BMUG, tamu undangan dan  masyarakat yang datang dari kabupatenn Pidie Jaya dan dari daerah  lainnya.

Salah satu tokoh pemekaran Kabupaten Pidie Jaya, penah menjabat sebagai  Bupati pertama masa pemerintahan transisi,  Drs Salman Ishak, M.Si, mewakili tokoh pemekaran Pidie Jaya dalam kesempatan tersebut menyampaikan beberapa kata-kata mengingat  momen   pada 16 (enam belas)  tahun yang lalu,  tepatnya pada hari Jumat, 15 Juni 2007 pukul 10.20 WIB, pada saat Menteri Dalam Negeri  saat itu mengetuk Palu di Gedung Anjung Mon Mata, sebagai pertanda diresmikannya Kabupaten Pidie Jaya, “Tidak terasa Pidie Jaya saat ini telah berusia 16 tahun, kami sebagai pencetus atau tokoh pemekaran berpesan pada Bupati dan Wakil Bupati saat ini dan siapapun yang terpilih memimpin ke depan agar pembangunan yang dilakukan berfokus pada pelayanan masyarakat. Lakukan pembangunan berbasis kemasyarakatan, jadikan Meureudu sebagai pusat kota,  pusat kegiatan perekonomian dan jadikan Kabupaten Pidie Jaya sebagai contoh bagi kabupaten pemekaran lainnya, selalu mengenang para tokoh pemekaran yang sudah Almarhum atas jasanya serta  kepada masyarakat,  untuk turut membantu Pemerintah Pidie  Jaya, sesuai motto Kabupaten ‘Pegah lage buet, Pebuet lage na,”

Baca Juga:  Bocor! PWI Pusat Minta Ilham Bintang dan Timbo Siahaan Diberikan Peringatan Keras

Bupati Pidie Jaya, Aiyub Bin Abbas,  menyebutkan, kami Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya berkomitmen menjadikan acara peringatan Hari Jadi Pidie Jaya ini,  untuk memperkenalkan budaya dan pembangunan yang telah tercapai selama sepuluh tahun terakhir di Kabupaten  Pidie Jaya, “Kegiatan ini, sebagai ajang untuk menampilkan nilai-nilai sejarah dan tradisi mulai dari pagelaran karya seni hingga jajanan tradisional yang khas Pidie Jaya.”

Ketua Panitia Pekan Kebudayaan Pidie Jaya,   Bahron Bakti,   menyampaikan ucapan terima kasih  atas dukungan semua pihak dengan keikhlasan dan kerjasama yang baik, sehingga acara ini terlaksana sebagai mestinya, “Kabupaten ini adalah pemekaran dari Kabupaten Pidie dimana sangat kaya akan khasanah budayanya, baik dari segi kesenian, adat istiadat, maupun budaya masyarakat dalam kehidupan sehari-hari untuk kita lestarikan atas nikmat-nikmat besar tersebut”

Diakhir acara pembukaan, Asisten II Ekonomi dan Pembangunan Sekdaprov Aceh, Ir Mawardi mewakili Pj Gubernur Aceh menyampaikan apresiasi atas capaian yang didapatkan oleh pemerintah Kabupaten Pidie Jaya selama ini, “Usia 16 tahun bagi sebuah daerah otonom tentu bukanlah usia yang matang. Usianya paling muda tapi telah mencatat sejumlah prestasi yang membanggakan, Pidie Jaya tercatat sebagai salah satu pusat lumbung pangan di wilayah Aceh, produksi padi mencapai 90 ribu ton per tahun, selain itu, Pidie Jaya juga menjadi kota terbaik ketiga terkait pencapaian di bidang Perencanaan Pemerintah Kabupaten/Kota se-Aceh, dengan diberikannya  penghargaan Prof. A. Majid Ibrahim. Data BPS tahun 2021 angka kemiskinan ekstrem di Pidie Jaya mencapai 7,26 persen, tahun 2022 turun menjadi 4,37 persen dan  juga harapannya, menghimbau kepada seluruh masyarakat Pidie Jaya turut mendukung program pembangunan yang dijalankan Pemkab Pidie Jaya, sehingga target-target pembangunan dapat tercapai.” (MG)

Related Posts

1 of 25
  • slot raffi ahmad
  • slot gacor 4d
  • sbobet88
  • robopragma
  • slot gacor malam ini
  • slot thailand