Puja-puji Hendropriyono Kepada Joko Widodo

Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Hendropriyono. (Foto: Tribunnews.com)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Hendropriyono mendeklarasikan diri calon presiden yang didukung maju pada Pilpres 2019 mendatang. Walau masih relatif lama, PKPI tampaknya tak mau ketinggalan start, dan menegaskan dukungannya kepada Joko Widodo.

Deklarasi politik PKPI ini disampaikan Hendropriyono pada Senin (12/6) Kantor DPN PKP Indonesia Jl. Diponegoro No. 63 Menteng, Jakarta Pusat.

Sejumlah alasan disampaikan tokoh intelijen dan militer Indonesia itu mengapa partainya mendukung Jokowi. Salah satunya ialah  tingkat keterpilihan (elektabilitas) Jokowi yang berada pada angka 53,7% mengacu hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC).

Tak hanya itu, Hendropriyono juga memaparkan keberhasilan dan kesuksesan Jokowi dalam pandangan diri dan partainya. Ia pun tak segan mengatakan bangsa Indonesia masih butuh sosok Jokowi untuk memimpin lagi periode 2019-2024.

“Joko Widodo adalah sosok pemimpin yang mampu menerjemahkan amanat konstitusi, ke dalam program-program konkret yang langsung dirasakan rakyat jelata,” puji Hendropriyono.

Ia mengatakan, Jokowi memiliki kemampuan dalam mengkonsolidasi dukungan politik baik formal maupun non formal.

Baca: Pilpres Masih 2019, PKPI Sudah Deklarasi Dukung Jokowi

“Ia ternyata piawai dalam memainkan ‘ritme politik’ yakni kapan ia harus mengambil jarak dan kapan ia harus merangkul. Kekuatan-kekuatan politik besar di parlemen, telah berhasil digalangnya dengan gemilang,” pujinya lagi.

Bahkan, Jokowi diklaim sukses membangun basis dukungan kultural, dari kekuatan-kekuatan Islam  arus utama seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadyah.

“Alhasil, sentimen keagamaan yang dipakai untuk menjatuhkan kredibilitas dirinya, tidak berdampak apa-apa thd kepercayaan rakyat,” sebutnya.

“Presiden Joko Widodo adalah sosok pemersatu yang secara santai dan cerdas, telah mampu menjadi pengikat berbagai suku, etnis, ras dan agama yang ada di Indonesia. Dia telah menunjukkan dgn sungguh-sungguh selama dua tahun ini pengabdiannya kepada negara kita dengan ideologi Pancasila, justru pada saat ancaman radikalisme dan disintegrasi bangsa kita sedang mengemuka. Presiden Joko Widodo adalah Presiden pertama pasca reformasi yang menghidupkan kembali  lembaga pembinaan ideologi Pancasila, yang sempat mati suri selama belasan tahun belakangan ini. Hal tersebut memperlihatkan kesetiaan dirinya terhadap Pancasila, sebagai dasar negara bangsa Indonesia,” kata dia. (ed)

Editor: Eriec Died

Exit mobile version