Puisi Ramos Marpaung

Sleeping Men. Foto/Lukisan: Saatchi Art Artist Didem Ünlü
Sleeping Men. Foto/Lukisan: Saatchi Art Artist Didem Ünlü

Arang

kumulai hari ini
hari yang mana kau tentukan
dalam riwayat angin-angin berhembus

sebuah kotak kardus menyambutku
hanya ia tetap membisu
tanpa adanya saku
dia sadar akan berakhir di tungku
ini sudah menjadi takdirmu

2017

Sebelum Tidur

Sampai jumpa nanti, sajak
Harmonisasi pesan untuk nadiku
Membawa liuk alur nafas
Kini waktunya bunga tidur
Melanjutkan petualangan
Masa penuh kenang

2018

Sikat Gigi

kata ibu, jangan lupa sikat gigi
sebelum tidur. ibu menunjukkan sebuah karya pikat
jejernya yang tak terlalu putih maupun kuning
pekat.
sebuah sikat dan pasta gigi berdampingan dalam satu
rangkaian, tanpa adanya pihak ketiga
suatu kesatuan seni mengatur pola
bersembunyi metafora diterka
setiap sisi dapat jatah pilah
gigi susu duduk diam berserah
bertandu pasrah

aku tidur dengan udara pengap
tak lupa jempol kukecup

2017

Baca Juga:

Simak di sini: Puisi Indonesia

Ramos Marpaung, lahir di Tenggarong, 27 Februari 1998. Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mulawarman, Samarinda. Sekarang bertempat tinggal di Samarinda, Kalimantan Timur. Karyanya pernah dimuat media cetak. Bisa dihubungi lewat email: ramosmarpaung98@gmail.com.

__________________________________

Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi*) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: redaksi@nusantaranews.co atau selendang14@gmail.com

Exit mobile version