Puisi Teti Wijiarti
Jiwa Lara
Lidahku kelu
Bibir terasa getir
Seakan seluruhku layu yang
Tak mampu mekar lagi
Purwokerto, 18 September 2018
Ibu
Meski letih diselimuti peluh
Meski tubuh berbalut keringat
Masih sempat kau kabarkan
Kabar baik takkan kurang
Hati sutra tutur bernada
Mendoa tanpa meminta lebih
Dari sudut sepi keramaian ini
Kutitipkan salam
Rinduku padamu ibu
Purwokerto, 15 Oktober 2018
Pejuangku
Dulu kau yang gagah
Sekarang bungkuk dan cepat lelah
Dulu kau yang kuat
Sekarang tua dan melemah
Dirimu tak banyak bicara
Bau keringat jadi buktinya
Banting tulang, menjemur dada
Mega merah adalah peraduannya
Bapak, dialah pejuangku
Dan lelahnya adalah perjuanganku
Purwokerto, 15 Oktober 2018
Teti Wijiarti lahir di Cilacap, 17 Februari 2000. Teti adalah putra pertama dari dua bersaudara. Ibunya (Atem), dan Ayahnya (Slamet). Memulai pendidikan di SD N 2 Jambusari. SMP-nya diselesaikan di SMP N 1 Wangon. Lalu, melanjutkan studi di SMA N 1 Jatilawang. Dan sekarang sedang menempuh Pendidikan S1 di Institut Agama Islam Negeri Purwokerto, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Prodi Pendidikan Agama Islam. Sekaligus menjadi santri di Pondok Pesantren Modern El-Fira. Alamat di Desa Jambusari RT 04/RW 02, Kecamatan Jeruklegi, Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah. E-mail:tetiwijarti17@gmail.com.
__________________________________
Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi*) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: redaksi@nusantaranews.co atau selendang14@gmail.com