Puisi Puput Amiranti
PRELUDE
Rayapan bulan
tak sesungguh pagi
wajahmu gerai di mata
tak artikan petunjuk
pagi ini hanya, lantunan
khianat
yang gambar bara
Andaiku, tuhan
rimba yang kutahu
genangan lumpuh
bernaung di kerajaan
mana
PRELUDE 2
Wahyu, masihkah kau pendar
luka bawa tanganku
curi bulan di kesiangan
tak kauhisap mawar-mawar
pagi, untukku
Wahyu, masihkah renda
di balik keranda
kau mengembang ambang
bawakan parang-pergi
ke ujung ufuk, buluh
tak kukhianati, kau
Ruapan tahun, matahari pergi
burung-burung pasi, kau peluk
aku, ke dasar sungai
nama-nama maya
lain
memintal nama-nama
Pegangan duri, wahyu
persajakan ini
masihkah rindu memindah rubuh, runai
bawa bulan pergi
ke ujung yang tersesat
hingga sesaat, malam-malam tak jauhkanku
tak menjawab,
letup
sia-sia
bahasa ke tepian
PRELUDE 3
Bulan di gemercik mana
sepi di hujung mana
Burung-burung terjal
retak tanah
akar dangau dimakan
pagi, asap kan segra lari
Hai, wahyuku, buluh yang tertidur
kemeja putih daun
lanun, di atas karung, kau lanturkan
terbang, udara mengembang
Kan kugapai, ufuk
penjara ufuk, berlari
memutar diam
ke sepanjang mana mata—
seluruh pencarian
Puput Amiranti, dengan nama lengkap Puput Amiranti Nugrahaningrum. Lahir di Jember, 24 April1982. Lebih banyak menghabiskan waktunya di pedalaman Kabupaten Blitar dengan menjadi guru dan pembina teater di sebuah sekolah di sana. Alumnus Sastra Inggris Unair ini, karya-karya puisinya sempat dimuat di pelbagai media cetak, online, dan radio, yakni: Surabaya News, Surabaya Post, Surya, Jawa Pos, Media Indonesia, Aksara, Lampung Post, Pikiran Rakyat, Jurnal Perempuan, Majalah Bende (Taman Budaya Jawa Timur), Kidung, Jurnal Sajak Edisi 3, Radar Banjarmasin, Harian Rakyat Sultra, juga menulis geguritan (puisi berbahasa Jawa) dan termuat di majalah Jayabaya dan termuat di antologi Pasewakan (Konggres Sastra Jawa III, 2011). Media online Indonesia-Australia, AIAA News dan dibacakan di radio Indonesia-Jerman, Deutsche-Welle (Januari, 2004).
__________________________________
Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi*) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: redaksi@nusantaranews.co atau selendang14@gmail.com