Politik

PP Muhammadiyah Mengutuk Tindakan Keras Tentara Zionis di Masjid Al-Aqsa

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta –  PP Muhammadiyah Mengutuk Tindakan Keras Tentara Zionis di Masjid Al-Aqsa. Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyatakan sangat prihatin dengan kekerasan di Palestina yang menimbulkan korban  jiwa meninggal dunia dan terluka.

Ketua PP Muhammadiyah Bahtiar Effendy meyampaikan bahwa Muhammadiyan turut berbela sungkawa yang sedalam-dalamnya kepada mereka yang wafat dengan iringan doa semoga mereka mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT.

Bahtiar juga mengatakan bahwa, Muhammadiyah mengutuk keras tindakan kekerasan yang dilakukan oleh penguasa dan tentara zionis israil terhadap warta sipil Palestina yang tidak berdosa.

“Membunuh manusia yang tidak berdaya adalah perbuatan yang tidak erperi kemasnusiaan, kejahatan yang sama nilainya dengan membunuh seluruh umat manusia, pengggaran Hak Azasi Manusia dan Hak-hak masyarakat sipil yang dilindungi oleh hukum internasional,” kata dia dalam siaran pers yang diterima, Selasa (25/7/2017) malam.

Muhammadiyah, lanjutnya, mendesak Perserikatan Bangsa-Bansa (PBB), Organisasi Kerjasama Islam (OKI), Liga Arab yuntuk segera melakukan sidang khusus membahas langkah-langkah penyelesaian kekerasan di Palestina.

Baca Juga:  KPU Nunukan Umumkan Waktu dan Syarat Penyerahan Dukungan Perseorangan Untuk Pasangan Calon Pada Pemilukada 2024

“Kepada pihak-pihak yang bertikai hendaknya melakukan gencatan senjata dan menghentikan segala bentuk konfrontasi. Apabila dipandang telah melakukan pelanggaran dan kesepakatan damai, PBB dapat memberikan sanksi kepada pemerintah Zionis Israil,” imbuh Bahtiar.

Sementara itu, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti menegaskan, Muhammadiyah menghimbau kepada Pemerintah Republik Indonesia untuk mengambil prakarsa dan langkah-langkah diplomatik untuk menyelesaikan masalah Palestina secara komprehensif.

“Dengan kekuatan diplomatiknya Pemerintah Indonesia dapat mengangkat kembali alternatif two-states solution sebagai bagian dari road-map perdamaian Israil-Palestina,” ucapnya.

“Manyerukan kepada umat beragama, khususnya umat Islam, untuk menggalang solidaritas politik, kemanusiaan, dan dukungan spiritual bati perjuangan rakyat Palestina karena sesungguhnya semua agama mengajarkan kepada pemeluknya untuk membela kaum yang tertindas dan terdzalimi. Walaupun nuansa keagamaannya sangat kuat, konflik Israil-Palestina bukanlah merupakan konflik agan dan antar agama, tetapi lebih merupakan konflik politik. Karena itu, dalam memberikan dukungan terhadap perjuangan rakyat Palestina hendaknya lebih mengedepankan aksi-aski solidaritas moral, spiritual, kemanusiaan, dan poltiik dengan menghindari aksi yang anarkistis,” sambungnya sakligus menakhiri.

Baca Juga:  Maju Pilbup Jember, Gus Fawait Bawa Tips Sejahterakan Petani dan Nelayan

Pewarta/Editor: Achmad Sulaiman

Related Posts

1 of 5