Mancanegara

Situasi Marawi Buntu, Malaysia Kirim Bantuan

NUSANTARANEWS.CO, Kuala Lumpur – Situasi Marawi Buntu, Malaysia Kirim Bantuan. Malaysia mengirimkan bantuan tambahan ke Filipina Selatan untuk memastikan warga yang kehilangan tempat tinggal tidak menjadi mangsa kelompok militan bersenjata, Maute.

Situasi di Marawi mengalami kebuntuan memasuki bulan ketiga setelah dibombardir militer Filipina. Kelompok Maute ISIS belum menyerah dan masih terus memberikan perlawanan.

Ribuan warga Marawi terpaksa angkat kaki mengungsi akibat perang. Menteri Pertahanan Malaysia, Hishamuddin Hussein kepada Channel News Asia mengatakan pihaknya akan mengirimkan bantuan dalam jumlah banyak ke Marawi untuk membantu warga yang mengungsi. Dilaporkan, warga yang kehilangan tempat tinggalnya di Marawi membutuhkan air bersih dan bantuan medis.

Sebagai wujud rasa kemanusiannya, Malaysia akan mengirimkan peralatan pemurnian air dan bantuan medis ke Marawi.

“Kami akan melibatkan orang-orang yang telah mengungsi di Marawi – mereka yang menghadapi kesulitan, kita harus tahu apa kebutuhan mereka, mulai dari air minum dan bantuan medis, karena … jika kita tidak melibatkan mereka, mereka akan bergabung dengan IS ,” kata Hishammuddin.

Baca Juga:  Drone AS Tidak Berguna di Ukraina

“Mereka tidak punya pilihan lain. Bila orang tidak peduli terhadap mereka, mereka mengambil pilihan mudah yang telah dijanjikan oleh IS, yang merupakan jalan pintas menuju surga dan juga keluarga yang akan merawat mereka. Ini adalah janji palsu yang saya temukan dalam pengalaman di Suriah dan Irak,” tambah dia.

Kata Hishammuddin m,ilitan asing yang kabarnya melarikan diri dari Timur Tengah tidak dapat diizinkan berpatroli di wilayah ini karena jaringan teror IS telah mengumumkan niat mereka untuk membentuk sebuah kekhalifahan di wilayah yang mencakup Malaysia, Indonesia, Filipina, Singapura dan meluas ke Jepang.

“Jika mereka terus memiliki pijakan saya dapat meyakinkan anda lebih banyak akan datang, inilah yang terjadi di Suriah dan Irak dan bahkan di Barat. Australia dan Selandia Baru memantau secara ketat karena mereka (IS) telah mengumumkan kekhalifahan di wilayah ini,” jelasnya.

Untuk itu, Hishammuddin mendesak Manila untuk mengadakan sebuah pertemuan khusus di antara para menteri pertahanan Asosiasi Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) di Manila untuk berbagi pengalaman dan meningkatkan kerja sama.

Baca Juga:  Belgia: Inisiatif Otonomi di Sahara Maroko adalah Pondasi Terbaik untuk Solusi bagi Semua Pihak

Ia menambahkan bahwa patroli maritim trilateral saat ini oleh Malaysia, Indonesia dan Filipina akan diperluas untuk memasukkan partisipasi Brunei dan Singapura guna meningkatkan keselamatan dan keamanan di Laut Sulu dan memerangi penyebaran militansi IS.

Editor: Eriec Dieda

Related Posts

1 of 14