NUSANTARANEWS.CO – Tragedi kemanusiaan akibat konflik bersenjata di Aleppo, Suriah menyebabkan rakyat sipil yang sebagian besar terdiri dari perempuan, orang tua, dan anak-anak tak berdosa menjadi korban. Sementara ribuan lainnya dalam kondisi memprihatinkan, minim makanan, air, dan kebutuhan medis untuk bertahan hidup. Aleppo darurat intervensi kemanusiaan.
Menyikapi tragedi kemanusiaan akibat konflik bersenjata di Aleppo, Suriah yang terjadi baru-baru ini, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), dalam siaran persnya di Jakarta, Selasa (20/12/2016) menegaskan:
Pertama, PBNU mengutuk segala bentuk Crime Against Humanity (Kejahatan Terhadap Kemanusiaan) yang melanggar prinsip-prinsip Hak Asasi Manusia (HAM) yang tercantum dalam Declaration of Human Right Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam sengketa di Aleppo, Suriah.
Kedua, prihatin atas timbulnya korban terutama masyarakat sipil dalam konflik di Aleppo, anak-anak tidak berdosa harus kehilangan nyawa dan masa depan mereka.
Ketiga, mengajak kepada seluruh pihak untuk membangun diplomasi damai, menghentikan seluruh operasi senjata dan bersama-sama mewujudkan perdamaian dunia.
Keempat, mengajak seluruh kepada negara dan pemimpin negara di dunia untuk pro-aktif melawan segala bentuk kekerasan. Represi adalah musuh bersama dan harus dilawan sekuat tenaga guna menciptakan upaya perdamaian dan harmoni.
Kelima, PBNU mendesak kepada semua pihak yang bersengketa untuk menahan diri dari aksi kekerasan dan memberikan jaminan keselamatan bagi rakyat sipil.
Keenam, PBNU mendukung pemerintah RI untuk mewujudkan diplomasi damai dalam sengketa Aleppo.
Ketujuh, PBNU mendorong kepada seluruh ulama, pemimpin negara untuk bersama-sama mewujudkan Islam yang Rahmatan lil Alamin. (adhon/red-01)