Perkokoh Pemahaman Sejarah Dinilai Sebagai Kunci Kebhinekaan

Sosialisasi empat pilar. (Foto Nurcholis/Nusantaranews)

Sosialisasi empat pilar. (Foto Nurcholis/Nusantaranews)

NUSANTARANEWS.CO, Trenggalek – Hal itu merupakan salah satu poin yang ditekankan dalam kesempatan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan yang diadakan oleh Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Minggu (24/9/2017) di aula pertemuan Desa Sumber Bening, Kecamatan Dongko, Kabupaten Trenggalek, Jatim.

Menurut Tenaga Ahli (TA) Sartono yang merupakan anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan Jatim VII, Imam Mahfudz, kegiatan dilaksanakan sebagai salah satu penguatan ideologi kebangsaan di tengah perkembangan teknologi informasi yang begitu bebas dan mudah diakses.

Masih menurut Imam Mahfudz, agenda Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan dianggap penting dan sangat dibutuhkan untuk menjaga kebhinekaan. “Akar dari ideologi adalah sejarah,” kata  Imam Mahfudz.

Mahfudz menambahkan jika saat ini masyarakat harus kembali disegarkan ingatan dan juga pengetahuanya tentang sejarah NKRI. “Perlu diingat juga dalam bulan ini bertepatan dengan peristiwa besar yang dialami bangsa indonesai yaitu pemberontakan PKI yang lebih dikenal dengan G30S/PKI,” tandasnya.

Lebih lanjut dia menambahkan bahwa sekarang ini, G30S/PKI sedang menjadi polemik dan perdebatan Nasional. Acara dihadiri oleh Kepala Desa se-Kecamatan Dongko dan perwakilan tokoh masyarakat, agama, pemuda serta komunitas.

Selain itu Imam Mahfudz juga menyampaikan tugas dan fungsi lembaga legislatif sehingga masayarakat paham dan tidak bias tentang pemahaman tugas dan fungsi dari anggota DPR. “Yaitu sebagai lembaga yang bertugas membuat Undang-Undang atau legislasi, pengawasan  dan penganggaran atau budgeting,” paparnya.

Pun, pria yang juga salah satu Koordinator Tim Pondok Aspirasi Sartono ini menerangkan jika selama ini menurut sebagian masyarakat anggota DPR itu harus bisa merealisasikan semua aspirasi dr masyarakat, apapun itu bentuknya. “Sehingga fungsi legislatif dan eksekutif disini jadi tumpang tindih,” urainya.

Dalam acara tersebut hadir sebagai pemateri  Sunarno dari unsur Akademisi dan Kapten Suhari dari unsur TNI. Disinggung pula oleh Pemateri dalam kesempatan tersebut adalah fakta sejarah tentang Film G 30 S / PKI. “Kami berharap acara seperti ini sering dilaksanakan tak hanya oleh DPR RI tapi juga melibatkan unsur TNI dan Polri sebagai  pihak yang paling bertanggung jawab terhadap keamanan dan keutuhan NKRI,” pinta Nurkholis, seorang tokoh pemuda setempat. (Muh Nurcholis)

Editor: Romandhon

Exit mobile version