Perilaku Bullying dan Mendominasi Dianggap Memiliki Korelasi dengan Orientasi Seks

NUSANTARANEWS.CO – Dilansir dari The Independent, sebuah studi yang dilakukan oleh para periset dari Windsor University, Kanada mempercayai bahwa intimidasi bisa lebih dari sekedar perilaku yang tidak pantas.

Sebaliknya, Eurekalert melaporkan para periset mengatakan bahwa mereka yang memiliki sifat eksploitatif dan manipulatif melakukannya sebagai cara untuk menunjukkan dominasi dan kekuatan, serta untuk menakut-nakuti pesaing potensial.

Diterbitkan di jurnal Springer’s Evolutionary Psychological Science, peneliti telah menyelidiki perbedaan kepribadian individu yang mungkin membuat seseorang lebih bersedia dan mampu menggunakan taktik intimidasi saat bersaing untuk mendapatkan pasangan seksual.

Mereka meminta 144 remaja yang lebih tua (dengan usia rata-rata 18,3) dan 396 remaja yang lebih muda (dengan rata-rata usia 14,6) untuk melengkapi kuesioner tentang kehidupan seks mereka, jumlah pasangan seksual dan frekuensi terjadinya intimidasi.

Periset juga belajar tentang enam aspek lain dari kepribadian peserta termasuk kesediaan mereka untuk bekerja sama dengan orang lain atau untuk mengeksploitasi dan memusuhi orang lain.

Yang terakhir diukur dengan melihat betapa penyenangkannya seseorang, juga seberapa jujur dan rendah hati mereka. Mereka yang tidak mendapat nilai tinggi dalam ukuran ini cenderung menunjukkan ciri kepribadian anti sosial dan kemudian dianggap sebagai pengganggu.

Akibatnya, tim menemukan bahwa remaja yang lebih muda yang memiliki nilai kejujuran dan kerendahan hati lebih rendah cenderung menggunakan taktik intimidasi untuk mengejar lebih banyak pasangan seksual.

“Temuan kami secara tidak langsung menunjukkan bahwa remaja yang eksploitatif mungkin lebih banyak pasangan seksual jika mereka secara strategis menggunakan perilaku eksploitatif seperti bullying untuk menargetkan orang lebih lemah.”

Penulis: Riskiana

Exit mobile version