Perang Yaman: Pasukan Houthi Telah Mendominasi Wilayah Ma’rib

Perang Yaman: Pasukan Houthi Telah Mendominasi Wilayah Ma’rib
Perang Yaman: Pasukan Houthi telah mendominasi wilayah Ma’rib/Foto: Press TV

NUSANTARANEWS.CO, Sanaa – Setelah hampir setahun melancarkan serangan tanpa henti untuk menguasai kota Ma’rib, para pejuang Houthi akhirnya berhasil mendominasi wilayah kota strategis dan bersejarah tersebut.

Juru bicara gerakan Houthi, Muhammad Bukhaiti dalam sebuah pernyataan baru-baru ini mengatakan bahwa penaklukan kota Ma’rib sepenuhnya hanyalah masalah waktu.

“Kekalahan pasukan agresor di Ma’rib berarti kekalahan mereka di lini depan lainnya… jadi tinggal masalah waktu.”

Serangan terakhir yang diluncurkan oleh Houthi telah mengubah situasi medan pertempuran yang memungkinkan pasukan Houthi merangsek maju menaklukkan Jabal al-Balaq terutama setelah pasukan Houthi menguasai pegunungan al-Awsat yang memudahkan akses serangan mereka ke bagian tenggara Ma’rib.

Keberhasilan pasukan Houthi meraih kemenangan berturut-turut semakin membuat gerah pimpinan pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi. Sehingga dengan brutal, Riyadh kemudian melancarkan serangkaian serangan udara membom wilayah sekitar Jabal al-Balaq al-Awsat. Bahkan serangan-serangan itu meluas meliputi kota-kota Al Jawf dan Sana’a yang berada di luar Ma’rib yang banyak menelan korban jiwa dan luka-luka.

Sejauh ini, serangan-serangan udara brutal Riyadh tersebut belum terlihat memberikan dampak signifikan terhadap dominasi Houthi di Ma’rib.

Arab Saudi menyadari bahwa bila Ma’rib berhasil dikuasai sepenuhnya oleh Houthi maka bukan saja menjadi pukulan berat bagi pasukan koalisi – tetapi juga menandai jatuhnya benteng terakhir kekuatan pasukan koalisi Saudi di timur laut Yaman,

Apalagi situasi hubungan Riyadh-Washington tengah mengalami krisis diplomatik yang menyebabkan pasokan senjata Amerika Serikat (AS) tersendat – yang sangat signifikan pengaruhnya terhadap kekuatan pasukan koalisi karena AS adalah pemasok senjata terbesar ke Arab Saudi.

Meski begitu, “sayap” Kongres AS mulai mendukung dimulainya kembali perdagangan senjata secara normal untuk melawan pengaruh geopolitik Iran yang semakin berkembang di kawasan regional – meski mendapat tekanan kuat dari kelompok HAM.

Sementara itu, Arab Saudi berupaya mendapatkan pasokan senjata dari negara lain – seperti membangun kemitraan dengan Afrika Selatan untuk mendapatkan pasokan drone-drone tempur. (Agus Setiawan)

Exit mobile version