NUSANTARANEWS.CO – Menanggapi wacana pergantian Panglima TNI yang ramai diperbincangkan, Kabais TNI 2011-2013, Laksda TNI (Purn) Soleman B. Ponto meminta agar memperhatian pola giliran jabatan di tubuh TNI yang sudah berlaku.
Dari pola giliran yang sudah terbentuk, kata Soleman, terlihat bahwa Kasad (Kepala Staf Angkatan Darat) mendapat giliran kesempatan yang lebih besar daripada Kasal dan Kasau.
Dirinya menegaskan bahwa, mengikuti pola yang telah terbentuk di tubuh TNI, maka penempatan Jenderal Gatot Nurmantyo sebagai Panglima TNI sebenarnya sudah merusak pola yang telah terbentuk.
“Bila mengikuti pola yang sudah terbentuk, maka setelah jenderal Muldoko, jabatan Panglima TNI seharusnya diisi dari TNI AU. Tapi kenyatannya diisi dari TNI AD,” kata Soleman, dalam keterangannya, Ahad (3/12/2017).
Dirinya menambahkan, apabila kemudian jenderal Gatot diganti lagi oleh Kasad, maka pola yang terbentuk menjadi semakin rusak. “Hal ini akan sangat berpengaruh terhadap soliditas TNI,” terangnya.
Sejak diberlakukan UU TNI, maka tugas ketiga Angkatan menjadi sangat jelas. Tidak ada salah satu angkatan yang dominan.
“Itulah sebabnya ketiga Kepala Staf dapat menjabat Panglima TNI secara bergiliran, tidak lagi didominasi TNI AD seperti yang terjadi pada zaman sebelum berlakunya UU TNI,” tandasnya. (*)
Editor: Romandhon