NUSANTARANEWS.Co, Jakarta – Menjelang tiga tahun usia pemerintahan Jokowi-JK, situasi politik mulai menunjukan kejelasan tentang figur yang akan diusung sebagai calon presiden pada gelaran Pilpres 2019 nanti. Setidaknya, ada empat partai yang sudah menyatakan dukungannya kepada Jokowi, yakni Golkar, Hanura, PPP, Perindo. NasDem menyatakan diri setia pada Jokowi. Tinggal menanti Gerindra, PAN, PKB dan PKS siapa sosok yang akan diusung mereka nanti.
Direktur Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti menyatakan situasi politik yang sudah agak jelas mengisyarakatkan figur calon presiden hanya akan muncul dua orang.
“Dugaan saya pasangan calon hanya memungkinkan dua pasangan calon. Dengan kemenangan 50 plus sesuai dengan UU baru, terdapat tiga pasangan calon akan sulit mencapai 51, kata Ray, Jakarta, Jumat (11/8/2017).
Ray menambahkan, secara umum peta kekuatan politik saat ini ada tiga kekuatan yakni koalisi baku yang pro terhadap pemerintah (PDI P, PPP, Golkar, Hanura, Nasdem), ada koalisi petahana calon (PKS, Gerindra) dan ada koalisii yang masih abu-abu (PAN, Demokrat, PKB).
“PKB mengancam untuk berfikir ulang mendukung Jokowi akibat dari persoalan FDS (full day school, red). PAN ini saya sebut masih abu-abu dia bisa ke pemerintah dan bisa juga ke pemerintah, PAN posisi masih menunggu,” ungkapnya.
Ray melanjutkan, pertemuan antara SBY dengan Prabowo dan kemudian SBY mendorong anaknya untuk bertemu dengan Jokowi, ada kesan sedang memainkan dua kakinya.
“Persoalan pilpres adalah murni persoalan kalkulasi politik yang menguntungkan partainya,” sebutnya.
Pewarta: Syaefuddin Al Ayubbi
Editor: Eriec Dieda