Peluang Tenaga Kesehatan di Pasar ASEAN

Foto Ilustrasi/Istimewa/Nusantaranews

Foto Ilustrasi/Istimewa/Nusantaranews

NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Direktur Kerja Sama Ekonomi ASEAN (KSEA) baru-baru ini mengingatkan di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) tenaga kesehatan perlu dilihat sebagai suatu peluang dan bukan hambatan bagi Indonesia.

Dirinya menekankan bahwa MEA tidak membebaskan pergerakan tenaga kesehatan profesional tetapi memfasilitasi pertukaran informasi, mempromosikan pengadopsian best pratices, serta menyediakan kesempatan untuk meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan melalui pendidikan dan pelatihan.

“Saat ini, ASEAN memiliki tiga Mutual Recognition Arrangement (MRA) yang terkait dengan profesi kesehatan, yakni dokter, dokter gigi, dan perawat,” kata dia dalam siaran resmi yang diterima redaksi, Sabtu (25/3/2017).

Baginya MEA merupakan salah satu cara menumbuhkan perasaan “we feeling” ASEAN sekaligus mendorong masyarakat untuk memanfaatkan peluang dari pembentukan pasar bebas.

Menurutnya, kini sebanyak 253 institusi lembaga kesehatan, Provinsi Jawa Timur siap mencetak tenaga kesehatan yang mampu bersaing dengan tenaga kesehatan dari negara anggota ASEAN lainnya.

Provinsi Jawa Timur sendiri sudah mengambil langkah kebijakan yang bertujuan untuk menguatkan pelayanan kesehatan dan mengembangkan sistem teknologi dan informasi untuk mampu bersaing dalam MEA. Mengubah mindset MEA sebagai peluang merupakan kunci utama bagi tenaga kesehatan dalam memenangkan persaingan dalam MEA. (KSEA)

Editor: Romandhon

Exit mobile version