Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat dari PDIP Terbalik?

Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat dari PDI Perjuangan, Tubagus Hasanuddin dan Anton Charliyan. Foto: Dok. NusantaraNews

Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat dari PDI Perjuangan, Tubagus Hasanuddin dan Anton Charliyan. (Foto: Dok. Nusantaranews.co)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menunjukkan komitmen kuatnya untuk mengusung kader internal di Pilgub Jawa Barat 2018.

Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto sendiri sempat menegaskan bahwa partainya berusaha mencari sosok pemimpin kombinasi dari internal dan eksternal PDI Perjuangan.

Partai berlambang banteng moncong putih tampaknya berusaha menepis isu yang menyebutkan parpol sedang mengalami krisis kader di dalam sejumlah perhelatan Pilkada lantaran mengusung kader dari eksternal partai.

(BACA: Anton Charliyan, Pejuang Batik Tanah Pasundan)

Setidaknya, partai besutan Megawati Soekarnoputri ini mengusung kader sendiri untuk menghadapi Pilgub Jabar, yakni Tubagus Hasanuddin didampingi dari eksternal yang terdapat pada sosok Anton Charliyan. Pasangan kombinasi internal dan eksternal partai. TB Hasanuddin diketahui merupakan Ketua DPD PDIP Jawa Barat.

Melihat komposisi paslon yang diusung PDIP di Jabar ini tampaknya tak begitu ideal. Selain karena faktor pertimbangan internal partai, penunjukkan TB Hasanuddin terbilang cukup mengejutkan. Desas desus yang berkembang, Anton Charliyan lah yang selama ini ditugaskan PDIP untuk melakukan sosialisasi di Jabar. Tak pelak, pria kelahiran Tasikmalaya 57 tahun silam itu pun memaksimalkan upayanya selama ini. Menurut pengakuan Anton Charliyan, ia telah memiliki sedikitnya 100 posko pemenangan di Jabar dan didukung penuh dari kalangan ulama Tanah Pasundan.

(BACA: Ulama-ulama Jawa Barat Restui Anton Charliyan Jadi Pemimpin Tanah Pasundan)

Namun, tanpa dinyana, PDIP justru menempatkan dirinya di posisi calon wakil gubernur mendampingi TB Hasanuddin yang nyaris tak pernah melakukan sosialisasi secara massif sekadar untuk memperkenalkan dirinya sebagai calon pemimpin Jabar.

“Kalau dari aspek popularitas, Anton jauh lebih popular dibandingkan TB Hasanuddin karena beliau sebagai mantan Kapolda yang baru saja selesa masa jabatannya,” ujar pengamat politik Bin Firman Tresnadi kepada NusantaraNews, Senin (8/1/2018).

Menurut Bin Firman, Anton Charliyan jauh lebih dikenal masyarakat Jabar ketimbang TB Hasanuddin.

Begitu pula dalam aspek akseptabilitas, Anton dinilainya lebih diterima. “Begitu pula soal pengaruh,” sebutnya.

Dan hanya karena faktor loyalitas ke partai yang menjadi pertimbangan PDIP menunjuk Mayor Jenderal (Purn) TNI tersebut sebagai cagub Jabar.

“Akan tetapi mungkin PDIP punya pertimbangan sendiri, karena dari loyalitas kepada partai TB jauh teruji dibandingkan dengan Anton. Ini mungkin yang menjadi dasar pertimbangan utama memilih TB,” katanya. (red)

Editor: Eriec Dieda

Exit mobile version