Nyoblos Gubernur, KPU DKI Jakarta Larang Bawa Barang Ini

Anggota KPU Martin Nurhusin (kiri), Ketua KPU DKI Jakarta Sumarno (tengah), Anggota KPU Moch Sidik dalam Konferensi Pers Penetapan Nomor Urut Calon Kepala Daerah DKI Jakarta dan Deklarasi Kampanye Damai di Kantor KPU DKI Jakarta, Salemba, Jakpus/Foto Andika/Nusantaranews

Anggota KPU Martin Nurhusin (kiri), Ketua KPU DKI Jakarta Sumarno (tengah), Anggota KPU Moch Sidik dalam Konferensi Pers Penetapan Nomor Urut Calon Kepala Daerah DKI Jakarta dan Deklarasi Kampanye Damai di Kantor KPU DKI Jakarta, Salemba, Jakpus/Foto Andika/Nusantaranews

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) DKI Jakarta melarang para calon pemilih membawa kamera atau telepon seluler berkamera ke dalam bilik suara saat mencoblos kertas suara calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta pada Rabu, 15 Februari 2017.

Ketua KPU DKI Jakarta, Sumarno mengatakan bahwa pemilih boleh membawa telepon selular berkamera ke tempat pemungutan suara. Namun, ketika hendak memasuki bilik suara, petugas KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara) akan memeriksa. “Dan meminta pemilih untuk menaruh handphonenya di meja petugas dekat bilik suara,” ujar Sumarno di Jakarta yang ditulis Selasa (14 Februari 2017).

Sumarno juga mengimbau kepada pemilih, agar calon pemilih untuk tidak membawa benda apapun ke dalam bilik suara, karena alat mecoblos sudah disiapkan. Calon pemilih juga diminta tidak mencoblos dengan cara merobek foto pasangan calon. “Karena itu akan menjadi tidak sah,” ucap  Sumarno.

Setelah memilih, KPU akan mewajibkan pemilih untuk menandai jarinya dengan tinta yang telah disediakan panitia. “Untuk membuktikan yang bersangkutan telah memberikan suara dan tidak boleh memberikan suara di TPS lainnya. Ini sesuatu yang sangat penting,” kata Sumarno.

Ketua Bawaslu DKI Jakarta, Mimah Susanti menyampaikan bahwa sejauh ini belum ada sanksi kepada mereka yang ketahuan membawa kamera atau telepon genggam berkamera ke dalam bilik suara. Yang jelas pihaknya sudah mengantisipasi dengan cara pencegahan yang ada.

“Nanti petugas KPPS akan memeriksa agar yang bersangkutan tidak masuk ke dalam bilik membawa handphone.” Kata ujar Mimah. “Kita percaya kepada petugas KPPS agar jangan sampai kecolongan,” tutur Mimah.

Reporter: Richard Andika

Exit mobile version