Nyaris Sebulan Terakhir Kaltara Alami Pemadaman Listrik Bergilir, Begini Respon Pemprov

Kepala Dinas ESDM Provinsi Kaltara Ferdy Manurun Tanduklangi saat menjadi narasumber Respons Kaltara, Selasa (26/3/2019). (FOTO: Istimewa)
Kepala Dinas ESDM Provinsi Kaltara Ferdy Manurun Tanduklangi saat menjadi narasumber Respons Kaltara, Selasa (26/3/2019). (FOTO: Istimewa)

NUSANTARANEWS.CO, Tanjung Selor – Nyaris dalam sebulan terakhir, pemadaman listrik bergilir masih terjadi di ibukota provisi Kalimantan Utara (Kaltara). Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara, khususnya Gubernur Kaltara Irianto Lambrie baru menaruh perhatian terhadap kebutuhan listrik masyarakat Kaltara.

Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ferdy Manurun Tanduklangi menyampaikan bahwa Gubernur Kaltara telah merespon masalah listrik padam yang dialami masyarakat.

Baca Juga:

“Sesuai kewenangan-kewenangannya, kita telah melakukan berbagai upaya. Di antaranya berkoordinasi dengan pihak penyalur listrik, dalam hal ini PLN. Bahkan Pak Gubernur pun ikut ‘turun gunung’ langsung. Beliau menemui pimpinan PLN, meminta ada solusi atau penyelesaian cepat persoalan listrik di Kaltara,” kata Ferdy melalui keterangan resmi yang diterima nusantaranews.co, Kamis (28/3/2019).

Sesuai laporan dari PLN, kata dia, persoalan pemadaman listrik di Bulungan, utamanya Tanjung Selor dan sekitarnya adalah akibat kurangnya pasokan daya. Di mana PLN mengalami defisit daya, sebagai dampak terjadinya kerusakan pada PLTU milik PT SAS, pihak swasta yang memasuk listrk ke PLN.

“Kita terus mendesak agar upaya perbaikan bisa dilakukan secepatnya. Namun kita juga tidak bisa memaksa, karena namanya mesin, tidak gampang memang. Yang pasti pihak PLN dan PT SAS juga sudah berusaha keras untuk menyelesaikan secepatnya,” terangnya.

Ferdy menambahkan, selain menyelesaikan perbaikan, untuk jangka pendek, PLN menjanjikan percepatan pengoperasian PLTU (2 x 7,5 Megawatt) dan PLTMG (3 x 7 Megawatt) di Gunung Seriang.

“Ditargetkan paling lambat Juni, kedua pembangkit dengan kapasitas daya 32 Megawatt itu sudah bisa dioperasikan, listrik di Tanjung Selor, bahkan Kaltara akan aman,” ujarnya.

Sedangkan untuk jangka panjang, sambungnya, pemerintah telah mulai merealisasikan pembangunan PLTA Kayan dengan kapasitas total 9.000 Megawatt. Di mana untuk tahap pertama dimulai dengan kapasitas 900 Megawatt.  (mys/aiyub/nn)

Editor: Achmad S.

Exit mobile version