NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Letjen (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin menuturkan sebuah pengalan berharga ketika tengah berada di NATO School, Jerman, bulan lalu.
“Pas sebulan lalu di NATO School, Jerman, saya menerima briefing dari Duta Besar Jepang untuk NATO, ia mengatakan 3 negara ASEAN yakni Vietnam, Philippina dan Indonesia menjadi perhatian NATO dan dari negara-negara tersebut, justru Indonesia menjadi pertimbangan utama,” tutur Sjafrie dalam catatan singkatnya yang diterima nusantaranews.co, Senin (13/3/2017).
“Dengan bangga saya klarifikasi kepada Pak Dubes Jepang yang dijawab dengan tandas “jumlah penduduk Indonesia yang besar jadi perhitungan strategis negara global”,” sambungnya.
Lebih lanjut, dia menyampaikan, mengapa orang luar melihat rumah bangsa ini (Indonesia, -red) begitu kredibel, tapi sebaliknya segelintir orang justru merusak kualitas dan kredibilitas rumah bangsa sendiri dengan menyalahgunakan kekuasaan dan jabatan, menggerogoti bahkan menghisap keringat rakyat dengan melakukan korupsi dan “abuse of power“.
“Kalau kelakuan amoral ini dibiarkan, maka negeri ini akan berhadapan dengan bangkitnya “rasa dan rasio” keadilan berbangsa dan bernegara yang terusik,” Sjafrie mengakhiri cerita pengalaman pribadinya ketika berada di NATO School. (rep)
Editor: Sulaiman