Puisi Sugik Muhammad Sahar
MADURA DALAM DEKAPAN
Pada lautmu limpahan pekat asin garam
Bukan sesaji sampan dimana pagan-pagan tumbuh menjulang
Adakah sebab yang dapat dilipatkan
Saat nelayan melarungkan jala-jala kerinduan
Merebut tali pukat yang siap diimpikan
Begitulah awal sebab, garammu mengalir di sekujur badan
Merumuskan layar-layar ingatan, sebelum benar-benar berkembang
Pada tanahmu mendekap selimut madu
Bukan rokat tanah dimana aku tumbuh diasuh
Belajar mencecap sari-sari mayang di mulutku
Beras ketumbar dan sekerat daging sapi yang kau janjikan
Adalah isyarat kepulangan
Sebelum luruh meja-meja persajian
Aku bergegas dengan rasa was-was
Masih adakah takdir dalam hisapan daun tembakau
Dalam irisan tipis rintih ibu
Sebelum orang-orang melipat jarak menuju hulu
Madura dalam dekapan
Madura tanpa garam
Tak terbayang
Pamekasan 2017
Sugik Muhammad Sahar lahir di Pamekasan, 30 Mei 1985 Desa Polagan Kecamatan Galis Kabupaten Pamekasan 69382. Alumnus Program Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Madura. menulis puisi menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa madura beberapa cerpen, artikel kebudayaan madura. Karya-karyanya dipublikasikan di: Radar Madura, Jawa Post, Sastra Sumbar, Mimbar Pendidikan Agama Islam dan lainnya. Antologi bersama penyair lain: Kumpulan Puisi Penyair Empat Negara “Pasie Karam” Meulaboh Aceh Barat 2016, Kumpulan Puisi “Kopi Penyair Dunia” Tekangon Aceh Tengah 2016, Anugerah Penerbit Mayor “Lusi Keluar Kota” 2010 dan Pada tahun 2009 memenangkan Lomba Cipta Puisi Spontan Tingkat Mahasiswa se Madura yang diadakan oleh Teater Akura (Universitas Madura).
__________________________________
Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi*) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: redaksi@nusantaranews.co atau selendang14@gmail.com