NUSANTARANEWS.CO – Bingung memilih lokasi wisata yang pas untuk sang buah hati? Tenang! Bagi kalian para orang tua yang hendak berlibur ke Jogja dengan membawa sang buah hati, tak ada salahnya untuk mampir ke destinasi wisata Taman Edukasi Lalu Lintas yang disediakan oleh Dishub DIY. Sebuah taman yang sengaja didesain untuk memberikan edukasi bagi anak-anak tentang keselamatan lalu lintas.
Disini pengunjung tidak dipungut biaya sepersen pun alias gratis. Letaknya yang strategis memudahkan para pengunjung untuk mengaksesnya. Taman Edukasi Lalu Lintas ini bersebelahan persis dengan Terminal Giwangan, Umbulharjo, kota Yogyakarta.
Saat tim redaksi Nusantaranews.co berkunjung, suasana taman tampak rindang. Beberapa pohon-pohon besar tumbuh terawat hingga menghasilkan kesejukan bagi para pengunjung. Berderet bangunan miniatur antara lain puskesmas, pos polisi, mewarnai desain wahana edukasi ini.
Ditemui Nusantaranews.co, Hary Purwanto (44), selaku Kepala Seksi Bimbingan Keselamatan Dishub DIY menjelaskan bahwa ide pembuatan Taman Edukasi Lalu Lintas ini memang disinergikan dengan program pemerintah pusat untuk penyediaan ruang hijau.
Dengan gaya bicaranya yang kalem, Hary berujar mengenai pentingnya kesadaran berlalu lintas bagi anak-anak. “Karena itulah Taman Edukasi Lalu Lintas digagas. Harapannya agar kedepannya nanti generasi selanjutnya benar-benar sadar betul akan pentingnya lalu lintas,” ungkapnya.
Taman Edukasi Lalu Lintas mulai digagas dan dibangun Dishub DIY pada tahun 2013 lalu. Setahun kemudian, pembangunannya rampung. Sejak dioperasikannya tahun 2014 lalu, keberadaan taman lalu lintas mendapat respon positif dari masyarakat. Dalam setahun ada sekitar 8000 pengunjung, kata Hary. Di antaranya adalah anak usia Paud, TK dan SD.
“Ini dibuka untuk umum tanpa dipungut biaya agar memudahkan pengunjung khususnya anak-anak dalam mengakses arena permainan sekaligus edukasi,” tutur Hary.
Dibangunnya Taman Edukasi Lalu Lintas merupakan respon atas dikeluarkannya Peraturan Gubernur (Pergub) dan Peraturan Walikota (Perwal) DIY terkait pentingnya etika berlalu lintas. Serta adanya program pemerintah pusat mengenai anjuran pembangunan ruang hijau di sejumlah kota.
Hary Purwanto menceritakan banyak wahana permainan yang terdapat di dalamnya, meliputi Sarana Peraga untuk arah pengguna jalan, simbol-simbol lalu lintas, miniatur jalan, zona audio visual, zona angkutan umum seperti bus, kereta, dalam bentuk miniatur dan juga kendaraan peraga. Luas area taman edukasi ini secara keseluruhan mencapai 8000 meter persegi. (Adhon MK)