Puisi Achmad Hidayat Alsair
Libur Mendadak
Negaraku sibuk mengarsipkan berbagai perkara :
transkrip persekongkolan pejabat, stadion dengan separuh tribun,
hingga nama-nama pulau terluar yang takkan pernah dikunjungi
sementara kutambah lagi daftar catatan hutang dengan antusias
Negaraku mahir membuat peta dan jejeran lampu lalu lintas
karena ruas jalanan berfungsi melancarkan perpisahan
anak dari kedua orang tua, kekasih dari rumah tunangannya
sementara aku tersesat karena tak mampu mengingat letak seluruh persimpangan
Negaraku mengatur setiap pertikaian terlihat seperti opera sabun
mengisi malam-malam panjang dengan pertanyaan tanpa jawaban
pedoman rujuk sengaja dipendam pada dasar tumpukan buku undang-undang
sementara asyik kucatat beragam kosa kata baru dari debat tanpa aturan bernama internet
Negaraku paham cara menyajikan berita buruk :
tercetak dengan huruf-huruf besar di halaman pertama surat kabar
membuat kami waspada tanpa harus membeli kamus bahasa alam
mungkin itu sebabnya negaraku terlalu dermawan memberi hari libur
(Makassar, Februari 2017)
Achmad Hidayat Alsair. Mahasiswa tingkat akhir di jurusan Ilmu Hubungan Internasional, FISIP, Universitas Hasanuddin, Makassar. Sedang gandrung menulis fiksi dan menghindari topik pembicaraan skripsi. Yang terbaru, puisi-puisinya termasuk dalam buku antologi bersama Hari Puisi Indonesia Makassar Kata-kata yang Tak Menua (2017). Bisa dihubungi melalui sur-el ayatautum95@gmail.com.