Letkol (Kav) Aristoteles Sebut Agama Bisa Dijadikan Media Pendulang Suara

Dandim 0801 Pacitan, Letkol (Kav) Aristoteles Hengkeng Nusa Lawitang menegaskan bahwa agama bisa dijadikan media untuk mendulang suara salah satu paslon presiden. (FOTO: Istimewa)
Dandim 0801 Pacitan, Letkol (Kav) Aristoteles Hengkeng Nusa Lawitang menegaskan bahwa agama bisa dijadikan media untuk mendulang suara salah satu paslon presiden. (FOTO: Istimewa)

NUSANTARANEWS.CO, Pacitan – Dandim 0801 Pacitan, Letkol (Kav) Aristoteles Hengkeng Nusa Lawitang menegaskan bahwa agama bisa dijadikan media untuk mendulang suara salah satu pasangan calon presiden dan calon wakil presiden dalam pelaksanaan Pemilu 2019, 17 April mendatang.

“Agama bisa dijadikan media untuk mendulang suara salah satu paslon,” kata Letkol (Kav) Aristoteles Hengkeng Nusa Lawitang saat menggelar forum grup diskusi (FGD), di gedung Graha Bhayangkara, Jumat (12/4/2019) malam.

Pada acara dalam rangka sinergitas TNI/Polri dan masyarakat demi terwujudnya pemilu yang aman, damai dan sejuk itu, Dandim Pacita juga menyampaikan, sebagai umat yang minoritas, tapi tidak menutup kemungkinan umat kristiani di Pacitan akan dibawa-bawa dalam kepentingan berpolitik yang ada saat ini.

“Karena itu diharapkan, bagi seluruh umat kristiani untuk tidak membawa-bawa agama dalam pelaksanaan pemilu di Indonesia. Sebab dapat memecah belah kerukunan umat beragama dan diharapkan untuk pinter-pinter menyikapinya,” harap Dandim Aristoteles.

Disambung Kapolres Pacitan, AKBP Sugandi, dalam pelaksanaan pemilu serentak yang kurang beberapa hari lagi tersebut, ia menekankan pentingnya adanya sinergi TNI-Polri dengan masyarakat dan seluruh umat beragama.

“Maka perlunya TNI-Polri bersatu bersama masyarakat dan seluruh umat beragama untuk menciptakan kamtibmas yang aman dan damai serta saling memberikan informasi,” ujar Kapolres.

Dengan kekompakan seluruh elemen TNI/Polri, masyarakat akan mendapatkan rasa nyaman. Diharapkan masyarakat tidak usah takut untuk datang ke TPS dalam menentukan pilihannya.

“Selain itu, masyarakat diimbau untuk bijak dalam menyikapi berita berita yang muncul di media sosial dan jangan terpengaruh dengan berita -berita yang belum tentu kebenarannya,” pinta Kapolres Sugandi.

Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Pacitan Nurul Huda mengatakan, guna kepentingan umat beragama, Kemenag berkewajiban untuk mensosialisakan pentingnya kerukunan antar umat beragama dalam rangka penanganan kelancaran pemilu.

“Kami (Kementrian Agama), memiliki 3 progam, yaitu tentang pendidikan, tentang pelayanan haji, dan tentang pengayoman agama. Maka dari itu masyarakat bisa melaporkan seandainya ada keluhan tentang tiga program tersebut,” tuturnya.

Kemenag, lanjut dia, bertugas memberikan pencerahan. Hoaks, fitnah lebih kejam dari pada pembunuhan.

“Kami bertugas untuk mencegah adanya persoalan tersebut. Seluruh masjid di Pacitan diadakan kotbah bagaimana pemilu aman, tertib, dan sejuk. Namun bila ada pelanggaran dalam pemilu, bukan ranah Kemenag, tetapi Polri dan TNI,” tegas Nurul Huda. (srwno) (Mys/NN)

Editor: Achmad S.
nusantara, nusantaranews, nusantara news, sinergi tni-polri, dandim pacitan, kapolres pacita, akbp sugandi, dandim aristoteles hengkeng nusa lawitang, pemilu damai, media pendulang suara,

Exit mobile version