Puisi Hendrawan Nur Mardiyanto
Tengadah Debu
Sore itu awan berselimut dengan hujan yang
Bersanding dengan diriku
Mengikat dalam ruang suci
Menaruh ketenangan insan-insan penuh debu
Debu yang ingin dibasuh hujan
Hujan yang membasahi insan-insan
Insan-insan menengadahkan tangan
Berharap debu diampuni oleh Gusti
Zam-Zam Purwokerto, 20 Desember 2018
Kopi Secarik Lesu
Secarik kertas lesu menanti
Tinta yang suci tak kunjung diberi
Terbengkalai oleh pikiran yang
Menggantung pada pohon tak berduri
Berkali-kali kurangkai sajak hati
Namun frustasi mengendalikan diri
Hingga kunjung kemari
Secangkir kopi dan
Kujadikan sajak-sajak sunyi
Purwokerto, 18 Oktober 2018
Laskar Matahari
Ketika senja telah tiba pada sarangnya
Gemuruh kuda besi meninggalkan jejak aspal
Menuju pangkuan membawa rindu yang terpendam dalam tangki bensin
Terlihat speedometer berlari mengejar matahari terbenam
Indah bekas yang kau tinggal
Nan selalu kurindukan
Purwokerto, 11 Oktober 2018
Sebungkus Rindu
Kutitipkan rindu pada angin
Mengalir ke penjuru belahan
Dengan harap hinggap dipujaan
Di dalamnya berisi sebungkus kangen
Yang ingin menyapa dirimu
Banjarnegara, 7 Januari 2019
*Hendrawan Nur Mardiyanto. Kelahiran Banjarnegara, 14 September 2000. Beralamatkan di desa Banjarmangu, Rt 03 Rw I, Kecamatan Banjarmangu, Kabupaten Banjarnegara. Ia menulis puisi lantaran kegemarannya touring dan membaca. Saat ini masih berstatus sebagai mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam IAIN Purwokerto. Nomor Hp. 085801635839. Alamat email waanhendra14@gmail.com.
__________________________________
Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi*) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: redaksi@nusantaranews.co atau selendang14@gmail.com