NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Ledakan sejumlah bom di Surabaya pada 13 dan 14 Mei 2108 lalu hingga kini masih menyita perhatian masyarakat Indonesia. Ledakan bom yang terjadi pada Minggu (13/5) di tiga gereja di Surabaya yaitu Gereja Pantekosta, GKI Dipogenoro, dan Gereja Santa Maria. Kejadian ini kemudian diikuti oleh bom bunuh diri yang juga terjadi di Polrestabes Surabaya pada Senin (14/5) pagi. Rangkaian aksi teror tersebut telah menorehkan luka mendalam bagi masyarakat Surabaya dan menelan sejumlah korban jiwa.
Tak lama kemudian, serangan terror kembali terjadi di Mapolda Riau pukul 09.00 Rabu (16/5) pagi. Serangan yang dilakukan oleh para terduga teroris di Mapolda Riau ini diketahui dengan aksi yang berbeda. Para pelaku nekat menabrak dan menyabet polisi menggunakan senjata tajam jenis pedang yang dibawanya.
Berbagai pihak telah menyatakan sikapnya yang sangat mengecam dan mengutuk aksi terorisme tersebut. Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Ma’ruf Amin menyatakan keprihatinannya terhadap rentetan bom yang terjadi di Surabaya dan aksi teror di Riau.
“Saya sungguh sangat prihatin dan mengutuk keras peristiwa pengeboman di Surabaya yang telah menewaskan banyak korban tidak bersalah. Perbuatan ini adalah perbuatan yang sangat biadab, apalagi sampai tega mengorbankan keluarga, seorang ibu dan anak-anaknya yang masih di bawah umur. Tindakan ini sungguh tidak sesuai dengan ajaran agama apapun, termasuk agama Islam. Dalam Al-Qur’an jelas dituliskan –Barangsiapa yang membunuh seorang manusia, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya,” ujarnya melalui keterangan tertulis, Jumat (18/5/2018).
Kiai Ma’ruf menyampaikan bahwa kejadian teror ini jangan sampai dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk merusak kerukunan antar umat beragama.
“Saya mengajak seluruh umat muslim di Indonesia untuk kembali ke jalan Allah yang penuh dengan kasih sayang. Marilah kita senantiasa saling mencintai dan menyayangi, baik sesama muslim maupun antar umat beragama,” ujar.
Lebih lanjut KH Ma’ruf Amin juga menambahkan bahwa aksi teror beruntun yang terjadi perlu segera diusut hingga tuntas agar dapat dituntut tegas. “Saya berharap aksi teror ini cukup sampai di sini saja. Jangan ada lagi korban jatuh oleh tindakan-tindakan terorisme yang tidak bertanggung jawab. Saya mendukung penuh para aparat keamanan, baik Polri, TNI, dan BIN, untuk segera menuntaskan kasus ini dan menindak para pelaku sesuai dengan hukum yang berlaku,” jelasnya. (red/ed/nn)
Editor: Banyu Aqalani