Kesiur Rindu

"Art Love" (Ilustrasi). Foto: Dok. rare-thoughts.com

"Art Love" (Ilustrasi). Foto: Dok. rare-thoughts.com

Puisi Nadhom Nur Ahmad Fauzi FM. 

Kesiur Rindu

I

jemari angin mengetuk jendela kaca # menjeda lamun yang tengah kubaca

perihal engkau yang entah di mana # masih kueja di tanda tanya

II

jemari angin menggoyang nyala api # pada lilin yang terpaku di hati

hati letih yang disesaki rindu # rindu yang  gelap diperam waktu

(pada 00:00 kucatat nyeri # dari penantian yang diasapi sepi)

III

kala cuaca memuram di dada # siluet bayangmu kian memaya

disilet angin yang menyala-nyala # pada lanskap yang menjelma jelaga

tapi angin amat setia menderu # kian berkobar menikam kalbu

meski kadang berhembus lirih # membelai-belai kenangan pedih

IV

mengapa baru kini kau beri tahu # bahwa kaulah angin itu

yang setia menyusup ke relung hati # menderaskan rindu tanpa kusadari

mengapa kau baru menyadarinya # akulah angin yang paling setia

menghembuskan desir dan prahara rasa # lalu meleburkannya di cuaca cinta

Banjarmasin, 1 – 2 April 2016

 

Nur Ahmad Fauzi FM (nama pena dari Ahmad Fauzi), lahir di Banjarmasin, 28 Juni 1999. Mahasiswa semester 1 PGSD di Universitas Lambung Mangkurat, Kalimantan Selatan. Facebook: Nur Ahmadfauzifm. Instagram: ahmadfauzi_mwam_falilv.

__________________________________

Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi*) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: redaksi@nusantaranews.co atau selendang14@gmail.com.

Exit mobile version