Kereta Kargo ‘Jalur Sutra’ Cina-Inggris Berjalan Lancar

Kereta Kargo China-Inggris/Foto Nileinternational/Nusantaranews

Kereta Kargo China-Inggris/Foto Nileinternational/Nusantaranews

NUSANTARANEWS.CO – Inggris adalah salah satu negara Eropa yang mendukung program One Belt One Road (Jalur Sutra) yang digagas Presiden Xi Jinping. Negara yang baru saja keluar dari Uni Eropa ini diketahui ikut andil dalam pendirian Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB). AIIB sendiri merupakan komponen pendukung utama program Jalur Sutra Cina.

Sebagai pedagangan terbesar dunia, Cina berkepentingan untuk memperkuat hubungan perdagangan di seluruh dunia. Cina hendak membangun koridor perdagangan dan perekonomian dunia secara terintegrasi yang melintasi sedikitnya 60 negara.

Interaksi perdagangan Cina dan Inggris telah dimulai. Kereta kargo pertama dari Cina tiba di Inggris pada Rabu (18/1/2017) lalu, setelah menempuh perjalanan antarbenua selama 18 hari. Kemudian, kereta langsung tersebut kini dilaporkan telah tiba lagi di Yiwu, Provinsi Zhejiang setelah melakukan perjalanan selama 17 hari, menempuh jarak 7.500 mil.

“Kereta barang (kargo) ini merupakan cerminan dari pencapaian perdagangan,” kata Chairman Yiwu Timex, Timmy Feng kepada Reuters.

Setelah meninggalkan London, kereta tersebut melewati tujuh negara di antaranya Prancis, Belgia, Jerman, Polandia, Belarus, Rusia dan Kazakhstan sebelum memasuki China. Di Yiwu, kereta tersebut disambut oleh karyawan Timex yang melambaikan bendera Cina dan Inggris.

Bagi Inggris, kereta api merupakan bagian dari upaya memperkuat hubungan dagang dengan negara-negara lain di dunia karena bersiap untuk meninggalkan Uni Eropa. London menjadi kota ke-15 di Eropa yang memiliki hubungan kereta langsung dengan Cina setelah pembukaan inisiatif One Belt, One Road 2013 oleh Presiden Cina Xi Jinping dengan jaringan kargo yang ditawarkan oleh perusahaan negara China Railway Corporation, yang disebut lebih murah ketimbang transportasi udara dan lebih cepat dari kapal.

One Belt, One Road ditujukan untuk menghidupkan kembali rute perdagangan Silk Road kuno dan mengembangkan perdagangan dengan Eropa dan negara-negara Asia lainnya.

Pewarta: Eriec Dieda
Editor: M. Romandhon

Exit mobile version