NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Kementerian Pertanian (Kementan) langsung menangani masalah sapi yang terjangkit antraks setelah mendapat laporan dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Maros mengenai temuan sapi yang terinfeksi antraks.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman menjelaskan, untuk menindaklanjuti kasus tersebut, dirinya langsung meminta kepada bawahannya untuk segera bergerak. Hal tersebut dilakukan agar tidak terjadi penyebaran penyakit antraks yang lebih luas lagi kepada sapi-sapi lainya.
“Sudah dengan pak Dirjen, sudah aman,” ucap dia saat ditemui di kompleks Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Sabtu (2/9/2017).
Sementara itu, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Kementerian Pertanian I Ketut Diarmita menyampaikan, untuk mencegah dan mengendalikan penyebaran penyakit antraks di Sulawesi Selatan pihaknya telah mengerahkan tim untuk terjun langsung ke lokasi.
Sehingga dirinya memastikan masalah antraks di Maros tersebut sudah bisa diatasi. “Antraks di Maros sudah ditangani dengan baik. Sebenarnya kita tahu, sudah turunkan tim pada 30 Agustus. Terus kita bagi, ada dari pusat ada dari dinas daerah,” kata Diarmita.
Selain itu, pihaknya juga memberikan bantuan berupa vaksinasi kepada masyarakat sekitar untuk pencegahan virus antraks. Di samping itu, tim yang diterjunkan juga memberikan pengarahan kepada masyarakat bahwa daging sapi yang sudah mati dan terkena virus antraks agar tidak dikonsumsi.
“Dari situ kita berinawarness pengarahan pada masyarakat supaya dilakukan vaksinasi antraks. Kita juga berikan awarness jangan sampai sapi antraks dimakan,” ungkap Diarmita.
“Kita sudah bantu obat vaksin sarana prasarana untuk penanganan. Kita tidak anggap remeh setiap outbreak. Kita punya sistem info kesehatan hewan, beitu ada kasus dilaporkan langsung disikapi,” tuturnya.
Pewarta: Ricard Andhika
Editor: Romandhon