Kemenag Imbau Jamaah Haji Patuhi Aturan Pemerintah Arab Saudi

Diskusi Ikatan Jurnalis UIN (IJU) Jakarta 'Karut Marut Penyelenggaraan Haji di Indonesia', Jakarta, Sabtu (3/9)/Nusantaranews Photo/Deni Muhtarudin
Diskusi Ikatan Jurnalis UIN (IJU) Jakarta ‘Karut Marut Penyelenggaraan Haji di Indonesia’, Jakarta, Sabtu (3/9)/Nusantaranews Photo/Deni Muhtarudin

NUSANTARANEWS.CO – Kepala Pusat Informasi dan Biro Humas Kementerian Agama (Kemenag), Syafrizal Sofyan, mengimbau kepada para jemaah haji yang sudah berada di Tanah Suci untuk mematuhi peraturan yang telah dibuat oleh Pemerintah Arab Saudi.

Pasalnya, menurut Syafrizal, ada beberapa peraturan baru yang dibuat oleh Pemerintah Arab Saudi menjelang Hari Raya Idul Adha nanti.

“Kemudian yang perlu juga kami tegaskan adalah kepada jamaah agar mematuhi aturan. Pemerintah Arab Saudi sudah mengeluarkan aturan pada saat melontar di tanggal 10 Dzulhijah, semua jamaah dilarang melontar pada jam 06.00-10.30 pagi. Menurut pemahaman, itu waktu-waktu yang sangat makbul,” ungkapnya dalam diskusi yang diselenggarakan oleh Ikatan Jurnalis UIN (IJU) Jakarta di kawasan Menteng, Jakarta, Sabtu (3/9/) kemarin.

Selain itu, Syafrizal melanjutkan, para jemaah juga dilarang pada jam-jam tertentu di saat hari tasrik. “Kemudian tanggal 11-13 hari tasrik dilarang melempar jam 13.00-16.00,” ujarnya.

Kemudian, Syafrizal juga menjelaskan jalur-jalur mana saja yang diperbolehkan dilewati oleh para jemaah. “Jalur-jalur yang akan dilalui jamaah kita yaitu jamaah yang tinggal di Mina akan berjalan menuju Jamarat melalui terowongan Muazin. Baik pergi ataupun pulangnya. Satu lagi melalui rumah sakit Mina Alwadi. Lalu menyusuri jalan 206 menuju Jamarat. Jalur pulang melalui Malik Faat dilalui 21.000 jemaah yang tinggal di Minajait,” katanya.

Di samping itu, Syafrizal menambahkan, dari informasi terakhir yang ia terima, sudah sekitar 56 jemaah haji yang telah meninggal dunia.

“Kemduian kami infokan per hari ini (Sabtu kemarin) jamaah yang wafat 56 orang, 51 dari jamaah reguler, dan 3 orang haji khusus,” ujarnya. (Deni)

Exit mobile version