Bukan hanya Sahabat Kepompong
Di hamparan dunia ini
Waktu tlah berencana menyatukan
3 bidadari sederhana
Aku pun tak mengerti
Mengapa harus kamu dan dia?
Mungkinkan karena puisi persahabatan
Atau surat panggilan rindu
Lucu, kita bukan sahabat kepompong
Tapi sahabat semua
Yang slalu menerima angin, hujan, dan badai
Tanpa harus diseleksi
Itulah kami, sahabat tanpa syarat
Hanya untuk mencari cahaya kehidupan
Demi menjadi kekasihnya
Purwokerto, 22 Maret 2018
Demi Putrimu
Dimalam sunyi dan sepi
Putri kecil menangis
Bangunkan mimpi letihmu
Dengan lembut kau sentuh dengan kasih sayang
Disaat putri tak kecil lagi
Putri berikan berjuta syarat padamu
Buatmu tersudut tak berdaya
Namun, dengan lembut kau berikan berjuta keinginannya
Dan disaat kau tak bersama putri
Putri datang menangis dengan berjuta dosa
Buatmu lemas menahan puisi amarah
Namun, dengan lembut kau peluk putrimu
Dengan derai air mata basahi wajahmu
Dan kini aku sadar
Kau hanya ingin putrimu
Bersanding dengan senyum
Walau kau tenggelam dalam keringat, air mata, dan api kehidupan
Purwokerto, 29 Maret 2018
Kembalilah Bintangku
Tlah lama kunanti dirimu
Yang bersinar dalam gelapku
Namun, penantian ini
Mungkin hanyalah penantian
Kini kau, tak mau kupandang
Kau lebih memilih awan hitam
Tuk temani hari-harimu
Bintang, ku merindukanmu
Kuingin menatap cahayamu
Kembalilah padaku
Yang kini berselimut kegelapan
Purwokerto, 29 Maret 2018
Lantunan Cintamu
Sajak puisi yang kau lantunakan
Sebelum fajar muncul, sesudah senja menghilang
Hingga malam kian membuta
Membuatku tenggelam dalam tangis
Ku tak mampu tuk menafsirkan
Sajak puisi yang kau berikan
Dengan nada yang begitu indah
Kuhanya bisa berangan
Mungkinkan, kau akan menjemput
Atau kau akan menguji diriku
Sebelum kubertemu keabadian cinta dan kasihmu
Purwokerto, 29 Maret 2018
Waktu Menjawab
Waktu menjawab dengan isyarat mimpi
Yang datang, diwaktu itu
Saat angin menidurkan
Mengabarkan sukma
Kan menghilang, dan kegagalan
Menjadi jawaban
Atas duri yang kau tanam
Benak sesal tak dapat menolong
Pembalasan tak dapat dihindari
Ingatlah sekarang
Kau kini tlah terlelap slamanya
Kau hanya bisa berharapan
Dan berdo’a mendapat sedikit belas kasih
Dari kekasih abadinya
Purwokerto, 22 Maret 2018
Dewi Sukmawati, Mahasiswi SKSP IAIN Purwokerto. Dari Tambakreja rt 02 rw 01, Kecamatan Kedungreja, Kabupaten Cilacap.
__________________________________
Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi*) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: redaksi@nusantaranews.co atau selendang14@gmail.com