Kebangkitan Nasional ke-108, Negara Bangun Pendidikan Berkarakter?

NUSANTARANEWS.CO – Menjelang Hari Kebangkitan Nasional ke-108, simbol-simbol kebangkitan PKI mewarnai kinerja pemerintah RI. Ai’ Rahmayanti, Ketua Korp Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri (Kopri PB PMII) menilai, Kebangkitan Nasional mestinya dijadikan momentum besar bagi pemerintah untuk merefleksikan kembali cita-cita organisasi Boedi Otomo.

“Boedi Utomo, sebagai hari Kebangkitan Nasional, didirikan untuk mengejar ketertinggalan bangsa dalam hal pendidikan, kemudian bergerak ke arah politik untuk mencapai cita-cita kemerdekaan Indonesia,” terang Ai’ saat dihubungi nusantaranews.co, Rabu (18/5) kemarin lusa.

Ai’ berpendapat, lahir dan tegaknya orgasasi Budi Utomo menjadi penggerak bagi perjuangan kemerdekaan. Salah satu cita-cita yang diusung ialah meningkatkan mutu sistem pendidikan di Indonesia.

“Bisa dikatakan bahwa Budi Utomo merupakan pionir kemerdekaan. Maka yang harus dilakukan pemerintah hari ini (menyambut Kebangikitan Nasional) bagaimana memiliki sistem pendidikan yang berkarakter,” tambahnya.

Selain itu, Ketua Umum Kopri PB PMII juga meminta pemerintah untuk memperhatikan dan menjamin kesejahteran bagi masyarakat.

“Kemudian negara hadir untuk cita-cita kemerdekaan yakni bagaimana meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” sambungnya.

Sebagai refleksi, hari lahirnya Boedi Oetomo dipilih secara politik sebagai Hari Kebangkitan Nasional, karena ia merupakan simbol kebangkitan dan persatuan ketika Republik menghadapi krisis politik yang mengarah ke perpecahan waktu itu.

Maka pada 20 Mei 1948 di Istana Kepresidenan, Yogyakarta digelarlah peringatan 40 tahun Hari Kebangkitan Nasional untuk yang pertama. Presiden pertama RI, Ir. Soekarno menyampaikan pidatonya terkait hari Kebangkitan Nasional. (Sel)

Exit mobile version