Ekonomi

Jelang Idul Adha, Pemerintah Diminta Kontrol Harga Sapi dan Kambing

Anggota Komisi IV DPR RI Akmal Pasluddin Minta Pemerintah Kontrol harga daging/Foto Nusantaranews
Anggota Komisi IV DPR RI Akmal Pasluddin Minta Pemerintah Kontrol harga daging/Foto Nusantaranews

NUSANTARANEWS.CO – Tidak lama lagi ummat Islam akan menggelar perayaan hari raya Idul Adha. Pada perayaan ini sangat identik dengan berkurban hewan sapi dan kambing. Namun, tingginya permintaan membuat harga dua hewan tersebut melambung tinggi saat Idul Adha. Karena itu, pemerintah didesak untuk mengantisipasi tingginya kebutuhan sapi dan kambing tersebut.

Momen Idul Adha dapat menjadi pembuktian pemerintah kepada masyarakat untuk mendapatkan dua hewan ternak tersebut dengan harga terjangkau. Kemudahan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sapi dan kambing untuk dijadikan qurban, diharapkan dapat sedikit memberi kepuasan kepada kinerja pemerintah.

“Saya sudah memperhatikan, truk-truk pengangkut sapi sudah bergerak dari daerah sentra sapi menuju kota-kota besar terutama Jakarta dan sekitarnya,” Anggota Komisi IV DPR RI Akmal Pasluddin, di Jakarta, Sabtu (23/7).

Pengelolaan yang belum maksimal terkait penyebaran daging sapi sesuai kebutuhan pada tiap wilayah di Indonesia, memicu gejolak harga daging menjadi tinggi pada daerah-daerah tertentu terutama Jabotabek. Akmal menjelaskan kekurangan stok pada daerah padat permintaan, membuat gejolak harga yang berpengaruh pada keresahan secara nasional.

Baca Juga:  Dorong UMKM Binaan Ekspor ke Jepang, Bank UMKM Jatim Jalin Kerja Sama Atase Perdagangan RI di Tokyo

“Situasi buruknya manejemen logistik daging telah banyak dimanfaatkan beberapa importir untuk mengklaim bahwa kebutuhan daging dalam negeri kurang sehingga diperlukan impor daging sapi dari luar negeri” ujarnya.

Lebih jauh, Politikus PKS ini mengatakan, untuk kebutuhan daging kambing dirinya meyakini kebutuhannya dapat dengan mudah dipenuhi. Namun, pemerintah masih harus tetap waspada terhadap segala kemungkinan terutama pada penyakit berbahaya yang dapat menjangkiti kambing-kambing hidup.

Akmal berharap sentra kambing yang banyak terdapat di Jawa Barat mampu memenuhi kebutuhan di tiga provinsi sekaligus yakni Jawa Barat, Banten dan Jakarta. Dari segi populasi kambing atau domba di Jawa Barat, sebesar 10,6 juta ekor di Jawa Barat, hanya terserap 600 ribu hingga 1 juta ekor saja per tahun. Sedangkan untuk sapi hidup, Akmal memperkirakan, kebutuhan sapi lokal hidup pada saat Idul Adha dapat mencapai 200 ribu ekor hanya untuk kebutuhan Jabotabek.

“Dengan terserapnya sapi lokal untuk qurban, mudah-mudahan para peternak dapat menerima hasil yang layak atas kerja mereka memelihara sapi dan kambing”, pungkasnya. (Achmad)

Related Posts

1 of 4