IPW Kecam Menhub Soal Permen Genap Ganjil Tol Cikampek

Gerbang Tol Cikampek/Foto: Dok. Suara Pembaruan

Gerbang Tol Cikampek/Foto: Dok. Suara Pembaruan

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Penerapan sistem Genap Ganjil Tol Cikampek menurut Ketua Presidium Ind Police Watch (IPW), Neta S PAne merupakan sebuah penghinaan bagi masyarakat Bekasi. Untuk itu, IPW mengecam keras sikap Menteri Perhubungan (Menhub) yang mengeluarkan Permen No PM 18 Tahun 2018, yang menetapkan Genap Ganjil Tol Cikampek Jalur Bekasi Jakarta mulai 12 Maret 2018.

Neta melihat, Permen itu dikeluarkan tanpa dasar yang jelas, tanpa kajian matang dan tanpa mau melihat fakta di lapangan.

“Permen itu hanya didasarkan pada sikap sok tahu, arogan dan pragmatis. Kenapa IPW menyebut kebijakan itu sarat diskriminasi? Sebab hanya warga Bekasi yang terkena sistem genap ganjil. Sementara warga lain di sisi tol, bebas melintas tanpa terkena peraturan genap ganjil,” ungkap Neta S Pane dalam keterangan resminya yang diterima redaksi, Jumat (9/3/2018).

Sistem ini, lanjut dia bukan solusi, karena warga Bekasi bisa saja masuk dari Pintu Tol Tambun ataupun Pondokgede. Jika itu terjadi “neraka” macet akan berpindah ke dua jalur tersebut. Akibatnya Peraturan Menhub itu tidak jelas manfaatnya dan menjadi sebuah kesia-siaan.

“Seharusnya Menteri Perhubungan berkordinasi dengan Polri untuk melakukan rekayasa lalu lintas Tol Cikampek Jakarta. Sebab munculnya neraka kemacetan jalan tol itu adalah akibat sikap seenaknya pemerintah yang menumpuk proyek infrastruktur di pinggir dan tengah jalan tol secara bersamaan,” jelasnya.

Neta menegaskan, seharusnya pemerintah menyadari bahwa Tol Cikampek Jakarta adalah urat nadi satu satunya Trans Jawa. Sehingga sedapat mungkin dihindari untuk ‘mengganggunya’. Kalaupun ingin membangun jalur kereta dan lainnya seharusnya menggunakan lahan yang lain agar urat nadi Trans Jawa tidak terganggu.

Ironisnya, kata Neta, akibat sikap ngawur pemerintah itu yang menimbulkan kemacetan parah, justru Menhub seolah menyalahkan warga Bekasi sebagai biang keroknya dan didiskriminasi dengan sistem genap ganjil. Padahal jika dicermati, lanjut Neta, kemacetan Tol Cikampek di pagi hari justru lebih parah dari arah Jakarta hingga ke Cibitung.

Dengan kondisi ini, IPW menegaskan Sistem Genap Ganjil bukan solusi untuk mengatasi kemacetan Tol Cikampek. Tapi sistem itu hanya mengatasi masalah dengan masalah hingga akan menimbulkan masalah baru.

IPW berharap dalam mengatasi macet Tol Cikampek, Menhub berkordinasi dengan Polri untuk melakukan rekayasa lalu lintas tanpa diskriminasi. Selain itu mendesak pemerintah menata jalan arteri Pulogadung Bekasi dan Jalur Kalimalang sebagai alternatif yang ideal untuk mengurai “neraka” kemacetan Tol Cikampek.

Editor: Romandhon

Exit mobile version