NUSANTARANEWS.CO – Sebuah studi terbaru dari University of Helsinki mengungkapkan bahwa orang-orang religius lebih cenderung berpikir bahwa benda mati seperti logam dan minyak bisa berpikir dan merasa. Hal itu dikatakan Marjaana Lindeman dan Annika Svedholm-Hakkinen yang memimpin penelitian ini seperti dikutip Daily Mail.
“Semakin banyak peserta percaya fenomena paranormal agama atau lainnya, semakin rendah keterampilan intuitif fisika mereka, kemampuan rotasi mekanik dan mental, nilai sekolah dalam matematika dan fisika, dan pengetahuan tentang fenomena fisik dan biologis,” kata kedua peneliti tersebut. Mereka, kata keduanya, justru lebih suka membuat aturan mereka sendiri sesuai dengan keyakinan keagamaannya.
Penelitian ini melibatkan 258 peserta di Finlandia, yang ditanya berapa banyak mereka setuju dengan pernyataan ‘terdapat semua-kuat, semua-mengetahui, mencintai Allah dan jika mereka percaya pada fenomena paranormal seperti hantu dan visi psikis.’
Selain itu, mereka juga diuji pada berbagai topik lainnya, termasuk keterampilan fisika intuitif dan pemahaman tentang biologi dasar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang-orang religius cenderung mendasarkan tindakan mereka pada insting ketimbang berpikir analitis.
Sebuah studi pada 2013 oleh para peneliti di University of Rochester menunjukkan bahwa orang-orang religius cenderung memiliki IQ yang lebih rendah.
Hal ini menunjukkan bahwa orang-orang dengan IQ tinggi memiliki kontrol diri yang lebih besar dan mampu berbuat lebih banyak untuk diri mereka sendiri, sehingga tidak perlu manfaat yang diberikan oleh agama. (Sego/Er)