Ini Penilaian IPW Mengapa Cina Nekat Selundupkan 150 Ton Narkoba ke Indonesia

Ketua Presidium Indonesia Police Watch, Neta S. Pane. Foto: Zool WNN

Ketua Presidium Indonesia Police Watch, Neta S. Pane. Foto: Zool WNN

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Beberapa hari yang lalu pemerintah Timor Leste berhasil mengamankan 150 ton bahan narkoba dari Cina yang hendak diselundupkan ke Indonesia. Hal ini dibenarkan Kepala Badan Nasional Narkotika (BNN) Nusa Tenggara Timur, Muhammad Nur (5/2/2018) yang mengaku memperoleh informasi dari pihak Timor Leste.

Mengapa Cina begitu yakin dan nekat bisa menyelundupkan 150 ton bahan narkoba masuk ke Indonesia? Menurut Ketua Presedium Indo Police Watch (IPW), Neta S Pane menilai karena salah satu penyebabnya adalah para oknum aparatur Indonesia gampang disuap. Itulah alasan para bandar narkoba terus menyelundupkan barang-barangnya ke Indonesia.

“Meski ada yang gagal dan tertangkap, namun hal itu bukan masalah bagi para bandar. Dan mereka selalu mencari cara atau mencari jalan tikus agar dagangannya tetap bisa masuk,” ungkap Neta S Pane kepada Nusantaranews.co, Rabu (7/2/2018).

Menurut dia, semua itu terjadi akibat tidak tegasnya pemerintah dalam menyatakan perang terhadap narkoba. Akibatnya banyak anak bangsa yang menjadi budak narkoba dan makin banyak pula jumlah aparatur, terutama polisi yang terlibat narkoba.

Makin banyaknya anggota polisi terlibat narkoba terlihat dari makin banyaknya anggota polisi yang ditangkap dalam kasus narkoba. Baik sebagai pemakai maupun pengedar. Neta menjelaskan dari tahun ke tahun kasus anggota polisi yang telibat terlihat narkoba terus meningkat.

“Ini menunjukkan bahwa peredaran narkoba makin tak terkendali,” terangnya.

Alhasil, kata Neta, aksi para bandar makin menggila dalam memainkan bisnis narkobanya. Salah satu contohnya dengan penyelundupan 150 ton narkoba dari Cina yang digagalkan.

“Para bandar terus bermanuver untuk menjadikan bangsa Indonesia sebagai budak narkoba, termasuk para anggota polri. Melihat situasi yang kian serius ini, sudah saatnya pemerintah benar-benar serius menyatakan perang terhadap narkoba dan polri sebagai ujung tombak,” ujar Neta.

Ketika pemerintah benar-benar serius menyatakan perang terhadap narkoba, maka semua unsur pemerintah harus bersatu memberantas narkoba dan tidak ada lagi yang bermain-main atau main mata dengan para bandar. “Jika ada aparatur yang berkolusi dengan bandar harus dijatuhi hukuman mati. Sehingga bea cukai sebagai penjaga pintu gerbang Indonesia tidak boleh lagi kebobolan,” tegasnya.

Pewarta: G. Wibisono
Editor: Romandhon

Exit mobile version