Ini Pendongkrak Efisiensi Dunia Usaha di Papua

Ketum BPP HIPMI, Bahlil Lahadalia/Foto: dok. kabarbisnis

Ketum BPP HIPMI, Bahlil Lahadalia/Foto: dok. kabarbisnis

NUSANTARANEWS.CO, Jayapura — Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP Hipmi) menilai, program pemerintah pusat yang diluncurkan di Papua dapat mendorong efisiensi dunia usaha. Sehinga ke depan, iklim usaha di Papua akan lebih kompetitif serta dapat menekan inflasi.

“Kita lihat ke depan Papua bisa lebih efisien, bisa menekan cost dengan adanya program-program pemerintah pusat,” ujar Ketua Umum BPP Hipmi Bahlil Lahadalia saat mendampingi Presiden di Jayapura, Papua, hari ini.

Bahlil mengatakan, efisiensi akan terjadi di sektor usaha jasa, pariwisata, perdagangan, dan perhotelan. Sebab  biaya produksi, distribusi, dan pemasaran.

Efisiensi itu, kata dia, sejalan dengan beberapa program yang diluncurkan pemerintah pusat yakni perbaikan infrastruktur, penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM),  dan penurunan harga semen serta implementasi program di sektor telekomunikasi seperi Palapa Ring.

“Kita lihat, jalan, pelabuhan udara dan darat serius dibangun pemerintah secara massif, kebijakan satu harga BBM, penurunan harga semen dan Palapa Ring,” ujar dia.

Bahlil menambahkan, penerapan program-program tersebut tak hanya bertujuan untuk memperbaiki iklim dunia usaha namun juga akan berdampak pada penurunan inflasi yang dikenal sangat tinggi di Papua.

“Kalau iklim dunia usaha bagus di Papua, pemainnya akan banyak. Kalau pemainnya banyak. Terjadi persaingan. Pelaku usaha memacu efisiensi, mempercepat distribusi barang dan jasa. Ujung-ujungnya inflasi turun dengan sendirinya. Saya membaca strategi Presiden sudah tepat dalam menurunkan inflasi di Papua,” ujarnya.

Inflasi rata-rata di Papua maupun Papua Barat di atas 5 persen, sangat tinggi diatas inflasi nasional. Bahlil optimistis, berbagai program di atas juga akan dapat mendorong tumbuhnya industri olahan dan produksi kebutuhan pokok.

“Sebab selama ini kita sangat tergantung dari industri-industri di Jawa, dan Sulawesi. Kalau produksinya lebih dekat tentu akan mendorong produktifitas dan efisiensi, harga bisa ditekan. Masyarakat diuntungkan,” papar Bahlil.

Sebagaimana diketahui, Presiden Jokowi dalam kunjungan kerjanya ke Papua 9-10 Mei, meresmikan tiga proyek yang berlokasi di Jayapura yakni Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw, PLTU Holtekam dan pasar mama-mama yang berlokasi di jalan Percetakan, Kota Jayapura. Presiden juga menyerahkan Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), Program Keluarga Harapan (PKH) serta penyerahan sertifikat tanah.

Sedangkan hari ini di Wamena, Presiden Jokowi meninjau pembangunan jalan Wamena-Habema sepanjang 47 km dengan menggunakan kendaraan roda empat kemudian dilanjutkan dengan menggunakan sepeda motor. Ruas jalan Wamena-Habema sepanjang 47 km masih tersisa sekitar lima kilometer yang belum diaspal sehingga Presiden Jokowi akan menggunakan sepeda motor.

Pewarta: Eriec Dieda/***
Editor: Achmad Sulaiman

Exit mobile version