NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Badan Intelijen Negara (BIN) menganggap wajar soal ekstra ketatnya pengamanan pelantikan presiden dan wakil presiden yang digelar di di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2019).
“Jadi karena ini perhelatan besar bersama seluruh wakil rakyat, maka perlu pengamanan yang cukup, bukan berlebihan, sebab pengamanan juga harus merata di wilayah lain di seluruh Indonesia,” kata Jubir BIN, Wawan Hari Purwanto.
Baca juga: Pelantikan Presiden, 226 Personel TNI Disiagakan di Mojokerto
Berdasarkan data yang dirangkum redaksi, pengamanan pelantikan presiden dan wakil presiden ini sekurang-kurangnya melibatkan 30 ribu pasukan gabungan, lebih banyak 10 ribu personel dibandingkan acara pelantikan periode sebelumnya. Dari 30 ribu tersebut, melibatkan pasukan gabungan TNI dan Polri yang ditempatkan di tiga ring lapisan pengamanan.
Ring 1 menjadi tanggung jawab Paspampres, ring 2 ditempati pasukan TNI dan ring 3 ditempati pasukan gabungan TNI, Polri dan unsur lainnya. Belum lagi pasukan cadangan yang telah dipersiapkan guna mengantisipasi segala kemungkinan selama prosesi pelantikan.
Pengamanahn ketat tak hanya digelar di Jakarta melainkan juga dilakukan di berbagai daerah di seluruh penjuru nusantara.
Baca juga: Siaga Pelantikan Presiden dan Wapres, Polres Ponorogo Lakukan Patroli Skala Besar
Pengamanan super ketat yang dilakukan ini sebelumnya mendapat sorotan dari berbagai pihak, termasuk beberapa media luar negeri.
Namun demikian, perlu dicatat bahwa pelantikan Jokowi dan Ma’ruf Amin dihadiri hampir semua pemimpin negara-negara ASEAN serta sejumlah negara lainnya termasuk Australia, China dan perwakilan dari Presiden Amerika Serikat.
Lebih lanjut, Jubir BIN, Wawan menuturkan, pengamanan ketat pelantikan presiden-wakil presiden kali ini dilakukan berdasarkan analisis tugas dan sasaran serta prakiraan keadaan guna meminimalisasi tingkat potensi ancaman selama proses dihelat.
Baca juga: Kodim Madiun Siaga Satu Jelang Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden
Apalagi, lanjut dia, pelantikan Jokowi dan Ma’ruf Amin ini menjadi sorotan dunia sehingga proses pengamanan harus diupayakan maksimal untuk menjaga kredibilitas Indonesia di mata internasional. (eda/adn)
Editor: Ach Sulaiman