Indonesia Kirim Beras Bantuan ke Sri Lanka, Bukti Stok Beras Surplus

Stok Beras Bulog di dudang/Foto: Dok. Bulog/Nusantaranews

Stok Beras Bulog di Gudang/Foto: Dok. Bulog/Nusantaranews

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Pemerintah telah mengirimkan 5.000 ton beras ke Sri Lanka sebagai bantuan Indonesia kepada negara tersebut karena tengah dilanda kekeringan.

Pihak Kementerian Pertanian mengklaim bahwa hal itu merupakan bukti bahwa memang kondisi stok beras nasional mengalami surplus.

Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Perdagangan dan Hubungan Internasional, Mat Syukur, mengatakan pengiriman bantuan beras menjadi yang pertama kali dilakukan pemerintah.

“Setelah 72 tahun sejak merdeka ini pertama kali,” ujar Syukur di gudang Bulog Drive DKI Jakarta, Selasa (14/2/2017).

Syukur menyampaikan, pemberian bantuan beras kepada Sri Lanka juga menandakan produksi beras nasional sudah memenuhi dari kebutuhan nasional. Sampai saat ini stok beras nasional sebesar 1,7 juta ton.

“Ini adalah pertanda bahwa produksi beras kita surplus sehingga RI memutuskan memberi bantuan ke negara lain. Pertanda juga bahwa RI tidak lagi importir beras,” kata dia.

Menurut dia, produksi beras tahun ini ditargetkan mencapai 78 juta ton gabah kering atau setara dengan 40 juta ton beras. Salah satunya upaya merealisasikan target tersebut dengan program upaya khusus di sektor pertanian.

Seperti penyediaan 3 juta lahan irigasi, serta penyediaan alat-alat pertanian, hingga pemberian asuransi kepada para petani.”Itu dalam rangka tingkatkan produktivitas, tahun lalu produksi cukup tinggi tahun ini target 78 juta ton,” ungkapnya.

Selain itu, peningkatan produksi beras dilakukan juga untuk merealisasikan target Indonesia menjadi lumbung pangan dunia di 2045.

“Ini bagian dari kita punya peta jalan sebagai lumbung pangan dunia di 2045. Kebutuhan dalam negeri sekitar 33 juta ton,” tutur Mat Syukur.

Reporter: Richard Andika

Exit mobile version