NUSANTARANEWS.CO – Sudah 91 tahun usia organisasi keagamaan Nahdlatul Ulama (NU) dalam merawat serta mengemong umat Islam dan bangsa Indonesia sejak 1926 silam. Pada peringatan hari jadi kali ini, NU mengangkat tema Budaya Sebagai Infrastruktur Penguatan Paham Keagamaan.
Dalam hal ini Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siroj menjelaskan bahwa sengaja NU melestrikan budaya Nusantara, tak lain adalah untuk membangun agama.
“Kami sengaja melestarikan budaya dalam rangka membangun insfrastruktur yang di atasnya dibangun agama,” kata Said Aqil Siroj dalam pidato kebudayaan di Jakarta, Selasa (31/1/2017).
Karena itu, dirinya menilai untuk menuju cita-cita tersebut maka yang pertama untuk diutamakan adalah ukhuwah wathoniah (nasionalisme). Setelah cinta tanah air terpupuk dengan kuat, selanjutnya ukhuwah Islamiyah.
“Maka menurut pendapat saya nggeh? Nuwun sewu, menurut saya ukhuwah wathoniah dulu baru ukhuwah islamiyah. Nuwun sewu, kalau kyai-kyai sepuh, biasanya Islamnya dulu,” terangnya.
Untuk itu ia mengajak kepada seluruh umat muslim khususnya warga Nahdliyin kembali meneguhkan persatuan bangsa.
“Mari kuatkan dulu persatuan bangsa kita. Baru di atasnya bangun masjid, pesantren, madrasah, majelis taklim, rumah sakit. La kalau tanah airnya, negaranya perang saudara konflik, mana mungkin akan membangun Islam?” tanya Said Aqil.
Dalam acara Harlah NU ke-91 yang digelar di Kantor PBNU ini dihadiri oleh Panglima TNI Gatot Nurmantyo, Kapolri Tito Karnavian, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Ketua MUI Ma’ruf Amin, Menteri Kelautan Susi Pudjiastuti dan masih banyak lagi. Hadir pula band Wali dan juga komedian kondang Cak Lontong. (Romandhon)