Generasi Muda Tak Perlu Mengadu Nasib ke Perkotaan, Desa Butuh Mereka

Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia Jawa Tengah dan Aliansi Petani Indonesia mengumpulkan pemuda desa di Boyolali, Jateng. (Foto: Istimewa)

Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia Jawa Tengah dan Aliansi Petani Indonesia mengumpulkan pemuda desa di Boyolali, Jateng. (Foto: Istimewa)

NUSANTARANEWS.CO, Boyolali – Kaum muda dihimbau tak perlu berbondong-bondong mengadu nasib ke perkotaan. Toh, di perkotaan kompetisi hidup semakin ketat. Cukup tinggal di desa, memaksimalkan potensi yang ada.

Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia Jawa Tengah mengumpulkan pemuda desa di Musuk, Boyolali, Jawa Tengah, Selasa lalu. Kegiatan tersebut bertujuan untuk merespon situasi urbanisasi besar-besaran yang terjadi di pedesaan sehingga berdampak pada kekosongan generasi muda di desa.

Baca juga: Sosiolog: Jika Pedesaan Maju, Urbanisasi Akan Minim

Menurut asosiasi ini, kerja sama membangun kedaulatan ekonomi kaum muda sangat penting dilakukan. “Anggota sosiasi yang notabane pedagang, bisa memutus mata rantai tengkulak. Anggota kami bisa mendapatkan barang dagangan langsung dari produsennya. Kami sadar betul, Gagasan dan kerjasama ini tentu membutuhkan kerjakeras dan sama-sama melakukan kerja, biar terjalin kerjasama yang baik,” kata Ketua DPW APKLI Jateng, Yan Mochtar.

Baca juga: Sri Mulyani: Kontribusi Urbanisasi Masih Rendah Dalam Perekonomian Nasional

Yan menjelaskan, setelah adanya UU No 06 tahun 2014 tentang Desa, sesungguhnya menjadi peluang baru bagi kaum muda di tiap-tiap desa. Kaum muda sangat punya ruang untuk berkreasi dalam rangka menemukan ruang ekonomi mereka, bisa berkreasi melalui BUMDesa sesuai regulasi yang ada.

“Bisa saja kaum muda mengelola BUMDesa (wisata, pangan) dan lain sebagainya. Mereka juga bisa bergerak melakukan pengolahan pasca panen dari hasil panen orang tua mereka. Mulai dari packing sampai pemasaran, bisa di jual secara bersama di bawah naungan BUMDesa misalnya,” jelasnya.

Baca juga: Masihkah Bangsa Indonesia Ingat Tinggal Landas?

Di situlah kaum muda bisa berdaulat secara ekonomi dan secara otomatis desa mereka juga maju. Kerjasama yang tengah dibangun asosiasi, kata Yan, menjadi bentuk dan awal dalam rangka implementasi gagasan besar tentang kedaulatan ekonomi kaum muda desa. Meskipun saat ini sedang tahap konsolidasi kaum muda. (red)

Editor: Gendon Wibisono

Baca juga: DPRD Jatim Ajak Generasi Muda Kembali ke Desa

Exit mobile version