NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Ketua PBNU Robikin Emhas yang juga merangkap sebagai Ketua Panitia Munas Alim Ulama dan Konbes NU, menjelaskan ada empat kegiatan yang dilakukan Pra-Munas Alim Ulama dan Konbes NU. Kegiatan pertama telah berlangsung di Zona Indonesia Tengah di Palangkaraya Kalimantan Tengah pada 20 Oktober 2017 lalu.
Kegiatan Pra-Munas Alim Ulama dan Konbes NU kedua di Zona Indonesia Barat berlangsung di Lampung 3-4 November 2017. Sementara Manado sengaja dipilih, sambung Robikin, karena di daerah tersebut dikenal sebagai miniatur keragaman di Indonesia.
Pra-Munas Alim Ulama dan Konbes NU Zona Indonesia Timur di Manado ini secara bersamaan juga berlangsung di Jawa, tepatnya Purwakarta, Jawa Barat sebagai rangkaian kegiatan Pra-Munas Alim Ulama ketiga, khusus tema bahtsul masail.
Robikin menjelaska, keragaman atau kebhinekaan di Indonesia merupakan suatu keniscayaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Itu adalah karunia Tuhan yang harus kita pelihara. Jangan sebaliknya, kebhinekaan dirusak dan dijadikan alat mendestruksi harmoni sosial dan kehidupan berbangsa dan bernegara,” ungkap Robikin Emhas dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Jum’at (10/11/2017).
Alasang mengapa kegiatan itu digelar di Manado, lanjut Robikin, pertama sebagai bentuk kepercayaan PBNU pada PWNU Sulut. Kedua, tambah karena huhungan baik NU dengan para pimpinan di Sulut. (*)
Editor: Romandhon